Wewww
sampe tulisan yang gw ambil dari chidua.wordpress.com ini gw posting
Israel gx berhenti nyerang Palestina.. Udah hampir 2 minggu Israel
menggila di jalur gazza…
Okay, back to the theme…!
Konflik
Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun
1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut
Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat
dan Yerussalem (Yordania). Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh
dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan
Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di
Palestina sendiri.
Tulisan
ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman
kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.
*2000 SM – 1500 SM*
Istri
Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s.
(bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s.
yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil,
Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 orang
12 orang ##. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil
dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang
baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara
kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta
saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan
Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.
*1550 SM – 1200 SM*
Politik
di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi Negara
Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli
Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel
diturunkan statusnya menjadi budak.
*1200 SM – 1100 SM*
Nabi
Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di
gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada
Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika
bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir
menyeberangi Laut Merah.
Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata:
“Hai,
Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi
ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu
bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya
kami hanya duduk menanti di sini saja.”
-(QS 5:24)-
Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan
agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu
marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda,
dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah
airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
##
Sulit mengetahui asal-usul penyebutan nama Yahudi, apalagi dinisbatkan
kepada Yehuda. Di dalam Perjanjian Lama, kata “Yahudi” baru mulai
ditemukan pada kitab Ezra. Sedangkan pada kitab-kitab sebelumnya hanya
disebut anak-anak Israel atau Bani Israel. Di dalam Alquran atau Hadits
sendiri anak keturunan Nabi Ya’qub disebut Bani Israil, sedangkan
penyebutan “Yahudi” lebih sering bermakna golongan yangdimurkai Allah,
dien (atau jalan hidup seperti Nasrani, Sabiin, Majusi dan Islam)
*1000 SM – 922 SM*
Nabi
Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an)
dari Filistin. Palestina berhasil direbut. Daud kemudian menjadi raja
menggantikan Raja Thalut. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi
sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap
memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja
Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan
Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya, Nabi
Sulaiman A.s.
*922 SM – 800 SM*
Sepeninggal
Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut,
hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara
bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota
Yerusalem.
*800 SM – 600 SM*
Karena
kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan
tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan
Asyiria.
“Sesungguhnya Kami telah mengambil
kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka
rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan
membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian
rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.”
-(QS 5:70)-
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
*600 SM – 500 SM*
Kerajaan
Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia . Dalam
Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak
mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan
dipenjara di Babylonia .
*500 SM – 400 SM*
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.
*330 SM – 322 SM*
Israel
diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan
hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi
bahasa resmi Israel. Penulisan Injil dalam bahasa Yunani bukan karena
bahasa resmi Israel yang pada saat itu dijajah oleh Romawi. Melainkan
penulis dan penyebar Injil, Paulus, memang orang romawi yang berbahasa
yunani.
*300 SM – 190 SM*
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
*1 – 100 M*
Nabi
Isa A.s. lahir. Nantinya akan ada penghembusan isu bahwa Nabi Isa
merupakan pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Riil-nya Nabi Isa
tidak membangun gerakan melawan penguasa Romawi, justru isu tersebut
dihembuskan oleh para Rabbi Yahudi yang tidak suka ajaran puritan
(kembali ke Taurat asli) yang dibawa oleh Nabi Isa. Pilatus sendiri
menyalib Nabi Isa atas desakan para Imam yang cemburu kepada Nabi Isa.
Mengapa? karena Pilatus tidak beragama Yahudi sehingga hukuman untuk
orang Yahudi haruslah ditentukan oleh orang Yahudi sendiri.
*100 – 300 *
Pemberontakan
berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas
Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala
penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil
pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam
kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari,
mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
*313 *
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.
*500 – 600*
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di
Khaibar
dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke
daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia .
*621*
Nabi
Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di
Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke
Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem
sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa
dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram
di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi
kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram,
Makkah.
*622*
Hijrah
Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang
selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa
Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan
“Piagam Madinah”.
*626*
Pengkhianatan
Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar
Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka
sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
*638*
Di
bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk
Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan
khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.
*700 – 1000*
Wilayah
Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya,
bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada
beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang
Yahudi.
*1076*
Yerusalem
dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum
munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada
tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat
seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai
Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang
terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.
*1453*
Setelah
melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah
yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258
M),khilafah Utsmaniah di bawah Muhammad Fatih menaklukan
Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.
*1492*
Andalusia
sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista) . Karena
cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan,
pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada
Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah
Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari
Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas
holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak
permintaan maaf kepada umat Islam).
*1500 – 1700*
Kebangkitan
pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama/ gereja
dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan
teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka
mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui
daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat
kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold
berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari
kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan
agama Kristen ke penjuru dunia.
*1529*
Tentara
khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/ imperialisme serta
membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina,
namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan
ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan
perlengkapannya.
“… yaitu ketika kamu menjadi
congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlahyang banyak itu tidak
memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa
sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.”
-(QS 9:25)-.
*1798*
Napoleon
berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan
Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah
Khilafah.
*1831*
Untuk
mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan
nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di
Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang
menular begitu cepat di tanah Arab.
*1835*
Sekelompok
Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi
pertama di sana . Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir
Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya
sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.
*1838*
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.
*1849*
Kampanye
mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah
Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948
jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
*1882*
Imigrasi
besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama,
simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
*1891*
Para
penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya
imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu
khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus ).
Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat
terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur
kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum
selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung)
yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur
kereta tersebut dihancurkan.
*1897*
Theodore
Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta kongres
I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar
umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup
secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis
menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada
“tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir
menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres
itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan
penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun.
Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa
diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl
berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan
Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
*1916*
Perjanjian
rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat
saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah
Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I
berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat control atas
Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk
tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih
besar).
*1917*
Menlu
Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi
Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa
Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu
pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa
(cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai
Palestina.
*1938*
Nazi
Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang
keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi
Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan
ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar
negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum
intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun
setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai
banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.
*1944*
Partai
buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik
“membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka
ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi
Arab dari sana .” Kondisi Palestina pun memanas.
*1947*
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel .
*1948, 14 Mei*.
Sehari
sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi
memproklamirkan kemerdekaan negara Israel . Mereka melakukan agresi
bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah,
hingga jutaan
dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania , Syria , Mesir dan
lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak
eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang
semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan
negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab
sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis
dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut
daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.
*1948, 2 Desember*
Protes
keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan
fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada
waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim
10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel . Usaha ini kandas bukan
karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup
dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta,
akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.
*1956, 29 Oktober*
Israel
dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan
Suez . Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke
Hizbut Tahri (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali
Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum
siap.
*1964*
Para
pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization) .
Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa
Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah
Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.
*1967*
Israel
menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih
pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir),
dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).
Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu
informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen
Pusat milik USA ). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas
serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan
memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.
*1967, Nopember*
Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan
mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari,
pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil
masalah pengungsi Palestina.
*1969*
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
*1970*
Berbagai
pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina
membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan.
Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja
Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke
Libanon.
*1973, 6 Oktober*
Mesir
dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan
pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan
Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak
tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa
berkompromi, karena dia Cuma siap untuk melawan Israel , namun tidak
siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup
keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.
*1973, 22 Oktober*
Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata,
pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
*1977*
Pertimbangan
ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat
pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan
perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab
merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar
Sadat dibunuh pada tahun 1982.
*1978, September*
Mesir
dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS.
Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di
wilayah-wilayah pendudukan Israel . Sadat dan PM Israel Menachem Begin
dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak
perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi
versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi
versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib
memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak
menguntungkan pihak Israel .
*1980*
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
*1982*
Israel
menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra
dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak
berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS.
Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman
atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya, dan Tunis .
*1987*
Intifadhah,
perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di
daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini
diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya
dengan pendidikan dan sosial.
*1988, 15 Nopember*
Diumumkan
berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota.Aljazair. Dengan
bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur
sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.
Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud
Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina
beranggotakan 500 orang.
*1988, Desember*
AS
membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak
langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi
PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di
pengasingan di Tunis.
*1991, Maret*
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.
*1993, September*
PLO
– Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji
memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel
adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu
dikecam
keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang
tidak setuju. Namun negara negara Arab ( Saudi Arabia , Mesir, Emirat
dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi
mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.
Setelah
kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai
perjanjian dengan Israel , PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti
Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan
Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
*1995*
Rabin
dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di
Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang
shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun
wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan
Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat
Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha
perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan
Israel sebagai “ Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu
(bisa hidup damai).”
*1996*
Pemilu
di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan,
yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu
mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya
negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam
Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru
(pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke
Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.
AS
tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang
ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill
Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk
“mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab
tiba-tiba kembali memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan
jihad terhadap Israel .
Sementara
itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif”
menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan
masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu.
Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan
Eropa.
*2002 – Sampai sekarang*
Sebuah
usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan
oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17
September 2002 . Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14
“reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana
pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri
Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel
menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan
militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana,
dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal
kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol
eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan
militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.
Pemerintah
Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar untuk
mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara yang
lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat
satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk menyelesaikan
tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan
situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini.
Di
hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di
Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri
Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit –
berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk
menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai
hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian
yang kekal dan pasti dengan
bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa
sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia
mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka.
Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas,
menolak mengakui Negara Israel, maka Israel “akan menentukan nasibnya
di tangannya sendiri” dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak.
Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat
baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang
baru terpilih.
Sementara
itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza
(27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua
belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup
tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga
pasokan bahan baker minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat
pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.