BAB
1
Shahabat-shahabat
yang dirahmati oleh Alloh swt,Alhamdulillah segala puji tersanjung kehadirat
Alloh swt Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada sayyidina Muhammad Saw
besrta keluarganya dan para shahabat ,sejumlah bilangan semua perkara yang diketahui
Alloh. "Amma ba’du". izinlah kami menulis buletin ini dengan suatu
pegangan kitab,yang insya Alloh kami ambil dari kitab "UQUUDU LUJAIN FII
BAYAANI HUQUUQUZZAUJAINI" Kami sangat berharp memperoleh pertolongan Alloh
,keikhlasan ,diterima dan ber manfa’at dalam segala hal yang berkaitan dengan
risalah yang kami tulis ini, semata karena kemuliaan sayyidina Muhammad Saw
para istrinya anak cucunya dan golongan beliau .Risalah ini kami hadiahkan
kepada kedua orang tua kami ,dengan harapan memperoleh pengampuan dari Alloh
,dan mudah-mudahan derajatnya ditinggikan . Sesungguhnya Alloh Swt adalah dzat
yang maha luas pengampunan Nya dan dzat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
FASAL I
HAK-HAK ISTRI TERHADAP SUAMI
Alloh
SWT berfiman sebagaimana tersebut dalam Surat An-Nisaa ; Ayat 19: "WA
‘AASYIRUUHUNNA BILMA’RUUFI" Artinya : " Dan pergaulilah mereka
(istri-istrimu)dengan baik " Yang dimaksud adalah pergaulan secara
adil.Baik dalam pembagian giliran (kalau kebetulan polygami),pemberian belanja
dan berperangai baik dalam ucapan dan tindakan. Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 228
diterangkan: Artinya : " Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang
dengankewajiban nya menurut cara yang ma’ruf.Akan tetapi para suami mempunyai
suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya."
Diriwayatkan
dari nabi Saw bahwa, saat beliau menunaikan haji wada’ belau bersabda :Setelah
belau mamuji Alloh Swt dan menyanjung-Nya serta memberi petuah pada kaum
muslimin yang hadir , Beliau melanjutkan sabdanya: "Ingatlah, berikanlah
wasiat kepada para wanita secara baik,karena mereka hanyalah sebagai tawanan
dihadapanmu.Sesungguhnya kalian tidak memiliki apapun dari mereka kecuali
kebaikan .kecuali jika mereka itu(wanita) datang denga mambawa perbuatan buruk
yang jelas. Kalau wanita melakukan perbuatan tercela, maka berpisahlah sebatas
tempat tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak membahayakan. Kalau istimu
mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk mengusiknya. Ingatlah
sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri dirimu. Diantara hak kalian atas
istri-istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu terhadap orang yang
tidak kamu sukai dan tidakmengijinkan istri-istrimu memasukkan orang yang tidak
kam sukai .Ingatlah ,bahwa diantara hak-hak istrimu adalah memberi pakaian yang
baik kepadanya dan demikian pula dalam hal makanannya."
BAB
2 Rosululloh Saw bersabda: Artinya:
" Hak istri atas suami adalah mamberi makan kepadanya jika ia(suami)
makan, memberi pakaian kepadanya apabila ia(suami) berpakain,dan jangan
menampar wajah,jangan menjelek-jelekan dan jangan membiarkan (memisahkannya)
kecuali dalam hal tempat tidur. (riwayat Thamrani dari Muawiyah bin Haidah).
Rosulloh
Saw bersabda:
"AYYUMAA
ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN ‘ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA FII
NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA’AHAA FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA
LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA ZAARIN"
Artinya:
"Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin
yang hanya sedikit atau banyak,tetapi drinya berniat untuk tidak memenuhi hak-hak
istri (ya’ni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum pernah
memenuhi hak-hak istrinya ,maka dihari kiamat kelak ia akan menghadap
Alloh
Swt dengan menyandang predikat sebagai penzina."
Rosulloh
Saw bersabda:
"INNA
MIN AKMALIL MU’MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII
."
ARTINYA:"Sesunguhnya
diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap
kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya." (riwayat Turmudzi
dan Hakim dari Aisyah).
<sebelum><sesudah>
BAB 3
Rasulullah
SAW bersabda:
"KHOIRUKUM
KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII
."
Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling
bagus terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap
keluarga (istri-istri)ku." (Riwayat Ibnu Hibban).
Dalam
riwayat lainnya dikatakan :
Artinya
: " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus
terhadap istri-istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus diantaramu
terhadap istri-istriku."
Rasulullah
SAW bersabda :
"MAN
SHOBARO’ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A’THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA
U’THIYA AYYUUBU ‘ALAIHISSALAAMU’ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT ‘ALASUI KHULUQI
ZAUJIHAA A’THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATSAWAA BI AASIYATA IMROATA
FIR’AUNA."
Artinya
: " Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah SWT
akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah SWT
kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas
keburukan kelakuan suaminya maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti
pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun."
Perlu
diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS adalah
terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit)
kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan
diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.
Kehancuran
harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar
(keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan,
semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri.
Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia
muda.
Iblis
yang diberikan kekuasaan oleh Allah SWT dapat turun naik dari bumi ke langit
sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar
para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub
AS. Saat itu juga timbullah rasa
Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah SWT:
"
WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI HAMBA-MU AYYUB
SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU. TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI
COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN TIDAK PULA MENTAATINYA.
Allah
SWT berfirman kepada Iblis:
"
BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK
MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA."
Iblis
berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan
kepada mereka:
"
SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI
HARTANYA."
Lebih
lanjut iblis berkata lagi :
"
IFRIT, SEKARANG KAU KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTA MILIK
AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA ITU. LAKSANAKAN !"
Iblis
datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang
melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya:
"
TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT
TERBAKAR PULA."
Apa
kata Nabi Ayyub AS: " ALKHAMDULILLAH. ALLAH SWT SENDIRI
YANG MEMBERIKAN KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YAMG BERHAK MENGAMBIL
KEMBALI."
Iblis
tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia
hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya.
Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.
"ANGIN
PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA SEDIKITPUN,"
kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS.
Apa kata Nabi Ayyub As. " ALKHAMDULILLAH ..." kemudian Beliau memuji
Allah SWT dan menyanjung-Nya."
BAB 4
Usaha
iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah SWT seraya
memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya.
Allah
berkata:"Silakan, pergilah.Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk
mencoba Ayyub melalui anak-anaknya."
Iblis
berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung
di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi
Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang
menimpa anak-anaknya.
Apa
reaksi Beliau?. Nabi Ayyub As malah beristigfar memohon ampun kepada Allah SWT.
Usaha
iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As.
Beliau tetap taat kepada Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali
menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya.
Allah
berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENGUJI
MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA."
Iblis
segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju
ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu
meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub
As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As
menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya.
Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.
Nabi
Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang
gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau
tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan
berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang
sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar
daerah. Beliau terusir ketempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau
sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.
Meskipun
demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali
kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan
dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya
terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan
semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.
Dalam
kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin
Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang
dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri
Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa
bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya
bergumam:"KALAU KEADAAN AMIRUL MUKMININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA
DENGAN DIRIKU."
Bersamaan
itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya,
katanya:"ADA KEPERLUAN PENTING?". Ia menjawab :" AMIRUL
MUKMININ, KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HENDAK MENGADUKAN PERIHAL ISTRIKU
LANTARAN SUKA MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDENGAR ISTRIMU SENDIRI BERBUAT
SERUPA, MAKA AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM HATI AKU BERKATA:KALAU KEDAAN AMIRUL
MUKMININ SAJA DIPERLAKUKAN ISTRINYA SEPERTI ITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN
DIRIKU."
Umar
berkata kepadanya:"SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU RELA MENANGGUNG PERLAKUAN
SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK YANG ADA PADANYA. ISTRIKU
BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA SELALU MEMBUATKAN ROTI UNTUKKU. IA
SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN-PAKAIANKU. IA MENYUSUI ANAK-ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU
BUKAN KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP TENTRAM TIDAK MELAKUKAN PERKARA HARAM LANTARAN
PELAYANAN ISTRIKU. KARENA ITU AKU MENERIMANYA SEKALIPUN DIMARAHI."
Kata
orang itu:"AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TERHADAP ISTRIKU?".
Jawab
Umar:"YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN ISTRIMU TIDAK AKAN
LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA."
Tentang
kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan para tukang
sihir Fir’aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu
sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak
menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir’aun semakin jelas
mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.
Kedua
tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas,
wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali,
malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.
Belum
cukup siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya
menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah. Manakala Asiyah melihat batu
besar itu hendak dijatuhjkan padanya, beliau berdoa kepada
Allah
SWT:"ROBBI IBNILII ‘INDAKA BAITAN FIL JANNAH."
Artinya
:" Wahai Allah SWT, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung
di Syurga, (Q.S. At Tahrim, ayat 11).
Segera
Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer
berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul
kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga
beliau tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa.
Syeikh
habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah orang yang
mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah.
Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku
sebaliknya.
BAB 5
K
I S A H
Ada seorang salih, ia mempunyai saudara (kawan) yang
salih pula. Setiap tahun ia berkunjung kepadanya. Suatu hari ia mengunjunginya
lagi, sampai ke rumah yang dituju pintunya masih tertutup. Ia ketuk pintu rumah
itu. Dari dalam terdengar suara wanita: "SIAPA ITU?"
Orang
yang salih menjawab: "AKU, SAUDARA SUAMIMU. AKU DATANG UNTUK
MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA."
"DIA
SEDANG KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA. MUDAH-MUDAHAN IA
TIDAK KEMBALI."
Lanjutnya
sambil terus bergumam memaki-maki suaminya.
Ketika
mereka sedang terlibat perbincangan, tiba-tiba orang yang salih itu datang
sambil menuntun seekor harimau yang sedang membawa seikat kayu bakar. Begitu
melihat saudaranya datang mengunjunginya, ia menghambur kepadanya seraya
bersalam.
Kayu
bakar itu lalu diturunkan dari punggung harimau tersebut. Katanya kemudian:
"SEKARANG PERGILAH KAMU, MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU."
Orang
yang salih itu (yakni yang empunya rumah) lalu mempersilakan saudaranya masuk.
Sementara isterinya masih bergunam memaki-maki dirinya. Namun sebegitu jauh ia
hanya berdiam, tanpa menunjukkan reaksi kebencian. Setelah terlibat
perbincangan beberapa saat lamanya, hidangan keluar disuguhkan. Dilanjutkan
berbincang-bincang hingga beberapa saat. Setelah itu saudaranya berpamitan
dengan menyimpan kekaguman yang sangat berkesan. Ia sangat kagum sebab
saudaranya sanggup menekan kesabarannya menghadap isteri yang begitu cerewet
dan berlidah panjang.
Tahun
berikutnya ia berkunjung lagi. Sampai di depan pintu ia mencoba mengetuknya.
Isterinya keluar dan menyapa: "TUAN SIAPA?"
"AKU
ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA UNTUK
MENGUNJUNGINYA."
"OH,
SELAMAT DATANG, TUAN," kata isteri saudaranya seraya mempersilahkan masuk
penuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya tiba juga
sambil memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat perbincangan sambil
menikmati hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya dirasa cukup, dan ketika
ia hendak kembali, ia sempatkan bertanya tentang beberapa hal. Bagaimana dahulu
ia dapat menundukkan seekor harimau dan mau diperintah membawakan kayu bakar.
Sedang sekarang ini ia hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar.
"KENAPA BISA BEGITU?" tanya saudaranya.
Saudaranya
menjawab:"KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERIKU YANG DAHULU BERLIDAH PANJANG ITU
SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU BERUSAHA BERSABAR ATAS PERANGAI BURUKNYA.
SEHINGGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU,
SEBAGAIMANA PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL MEMBAWA KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA
TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA. LALU AKU MENIKAH LAGI DENGAN PEREMPUAN
YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT GEMBIRA MENDAPATKANNYA. MAKA HARIMAU ITUPUN
DIJADIKAN JAUH DARIKU, KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BAKAR ITU,
LANTARAN KEGEMBIRAANKU TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI."
PERHATIAN
Seorang
suami diperbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan perintahnya
berhias, padahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak diajak tidur bersama.
Diperbolehkan pula seorang suami memukul isterinya lantaran keluar rumah tanpa
memperoleh izinnya. Atau karena isterinya itu memukul anak kecil yang sedang
rewel. Atau karena mencaci maki orang lain, atau karena menyobek pakaian
suaminya, menjambak jenggotnya, atau berkata kepada suaminya: "HAI
KAMBING, HAI KELEDAI HAI ORANG TOLOL, DLL." sekalipun pencaciannya itu
didahului oleh sikap suami yang telah mencacinya.
Demikian
pula seorang suami diperbolehkan memukul isterinya lantaran isterinya sengaja
memamerkan wajahnya kepada lelaki lain. Atau karena asyik berbincang-bincang
dengan lelaki lain. Atau sekalipun ia ikut mendengarkan pembicaraan suaminya
bersama lelaki lain, dengan maksud dapat mencuri pendengaran dari suara lelaki
itu. Atau karena memberikan sesuatu dari rumah suaminya berupa barang yang
tidak biasanya diberikan kepada orang lain. Atau karena menolak menjalin
kekeluargaan dengan saudara suaminya.
Begitu pula suami dibenarkan memukul
isterinya karena meniggalkan shalat, setelah terlebih dulu diperintah tetapi
menolak mengerjakannya. Pendapat inilah yang lebih kuat.
WASIAT DAN PENGAJARAN SUAMI
Ketahuilah
bahwa, setiap suami hendaknya pandai-pandai memberi pengajaran atau
wasiat-wasiat kebajikan kepada isterinya.
Rasulullah
Saw mengingatkan:
"ROHIMALLAHU
ROJULAN QOOLA YAA AHLAAHU SHOLAA TAKUM SHIYAA MAKUM DZAKAA TAKUM MISKIINAKUM
YATIIMAKUM JIIROONAKUM LA’ALLAKUM MA’AHUM FIL JANNATI."
Artinya:
"Mudah-mudahan Allah merahmati seorang suami yang mengingatkan isterinya,
‘HAI ISTRIKU, JAGALAH SHALATMU, PUASAMU, ZAKATMU. KASIHANILAH ORANG-ORANG
MISKIN DI ANTARAMU, PARA TETANGGAMU.
MUDAH-MUDAHAN ALLAH MENGUMPULKAN KAMU BERSAMA MEREKA DI SURGA’."
Hendaknya
seorang suami selalu memperhatikan nafkahnya sesuai dengan kesanggupannya.
Hendaknya suami selalu bersabar jika menerima cercaan isterinya, atau
perlakuan-perlakuan tidak baik lainnya. Hendaknya suami mengasihani isterinya,
yaitu dengan bentuk memberi pendidikan secara baik, kendati ia seorang
terpelajar. Sebab kaum wanita bagaimanapun diciptakan dalam keadaan serba
kurang akal dan tipis beragama (kecuali hanya sedikit saja yang mempunyai akal
panjang dan beragama kuat).
Tersebut
dalam hadits:
"LAU
LAA ANNALLAHA SATAROL MAR ATA BIL HAYAA ILAKAA NATS LAA TUSAA WII KAFFAN MIN
TUROOBIN."
Artinya:
"Kalaulah bukan karena Allah membuatkan penutup rasa malu bagi kaum
wanita, niscaya harganya tidka dapat menyamai segenggam debu. (al-hadits).
Hendaknya
seorang suami selalu menuntun isterinya pada jalan-jalan yang baik. Memberi
pendidikan kepadanya berupa pengetahuan agama (Islam), meliputi hukum-hukum
bersuci (Thaharah) dari hadats besar. Misalnya tentang haid dan nifas. Seorang
isteri harus diberi pengetahuan tentang persoalan yang sangat penting itu.
Sebab bagaimanapun masalah itu berhubungan erat dengan waktu-waktu shalat.
Demikian
pula memberikan pengajaran terhadap maslah ibadah. Meliputi ibadan fardhu (wajib) dan sunnahnya.
Pengetahuan tentang shalat, zakat, puasa dan haji.
Jika
seorang suami telah memberi pendidikan tentang persoalan pokok tersebut, maka
isteri tidak dibenarkan keluar rumah untuk bertanya kepada ulama. Tetapi kalau
pengetahuan yang dimiliki suami tidak memadai, sebagai gantinya maka ia sendiri
yang harus siap untuk selalu bertanya kepada ulama (orang yang mengerti ilmu
agama). Artinya, isteri tetap tidak diperkenankan keluar rumah. Namun, kalau
suami tidak mempunyai untuk bertanya, maka isteri dibenarkan keluar rumah untuk
bertanya tentang persoalan agama yang dibutuhkan. Hal itu malah menjadi
kewajibannya, dan bahkan kalau suaminya melarang keluar berarti telah melakukan
kamaksiatan (dosa). Tetapi isteri harus meminta izinnya lebih dulu jika
sewaktu-waktu hendak belajar mengenai ilmu-ilmu tersebut. Isteri harus
memperoleh keridhaan suaminya.
BAB 6
KEHARUSAN
MEMELIHARA DIRI DAN KELUARGA
Tersebut
dalam firman Alloh Surat Al Tamrim ayat 6: "YAA AYYUHAL LADZI AAMANUU QUUU
ANFUSAKUM WA AHLIIKUM NAAROON"
Artinya:
Hai orang_orang yg beriman,peliharalah dirimu keluargamu dari api neraka.
Dalam
menafsirkan ayat tersebut,Ibnu Abas Ra mengatakan,"Berikanlah pengertian
kepada mereka dan didiklah mereka " yakni tentang syariah Islam dan
akhlak_akhlak yg baik.
Tersebut
dalam riwayat dijelaskan:
"INNA
ASYADDANNAASI ‘ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI MAN JAHHALA AHLAHU"
Artinya
: Sesungguhnya di antara manusia yang paling keras menerima siksaan kelak di
hari kiamat adalah orang yang memperbodoh keluarganya, (yang sengaja membentuk
keluarganya menjadi bodoh). (al-hadits)
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar Ra dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda yang artinya:
"Setiap kamu sekalian adalah penggembala dan kelak akan ditanya tentang
penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan kelak dimintai tanggung jawab
atas penggembalaan (kepemimpinan)nya. Suami adalah pemimpin keluarganya dan
kelak dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinan (rumah tangganya).
Isteri adalah pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban
tentang pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam
menjalankan pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah
penjaga harta kekayaan orangtuanya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban
tentang penjagaannya. Jadi kalian semua adalah penggembala dan kelak kalian
akan diminta pertanggungjawaban atas penggembalaannya. (riwayat Ahmad, Bukhari,
Muslim dan Abu Dawud).
Rasulullah
Saw bersabda yang artinya:"Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah
dalam urusan wanita, karena mereka adalah merupakan amanat bagimu. Barangsiapa
tidak menyuruh isterinya menunaikan shalat dan tidak mengajarinya, berarti
telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. (al-hadits).
Di
antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh Rasulullah Saw yang diulang tiga
kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan sangat berat, adalah:
"Peliharalah shalat, peliharalah shalat (mu) dan apa saja yang ada pada
kekuasaanmu. Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara yang mereka tidak
mampu menanggungnya. Takutlah kepada allah, takutlah kepada Allah dalam urusan
isteri-isterimu, sesungguhnya mereka adalah tawanan yang ada dalam kekuasaanmu.
Kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji
mereka dengan firman-firman Allah. (al-hadits).
Firman
Allah dalam surat
Thaaha ayat 132: "WA MUR AHLAKA BISHOLATI" yang artinya: "dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat.
Diriwayatkan
dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda, yang artinya: "tidak ada dosa yang
lebih besar yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang menghadap kepada Allah,
daripada orang yang membuat keluarganya menjadi bodoh."
Rasulullah
Saw bersabda, yang artinya: "Pertama kalli perkara yang
dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni
isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak
kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak
mengajarkan kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami
berupa makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu
dihantam (disiksa) lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas
dagingnya, kemudian dibawa ke neraka. (al-hadits).
BAB 7
FASAL 2
FASAL 2
HAK-HAK SUAMI ATAS ISTERI
Firman
Allah dalam surat An-Nisaa’ Ayat 34 : Artinya :"Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin kaum wanita ,oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka
(laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka telah
menafkahkan sebagian dari harta meraka .Sebab itu maka wanita yang sholihah
adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada,oleh karena Allah telah memelihara(mereka).Wanita yang kamu khawatirkan
nusyuznya(kemaluannya),maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka ditempat
tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya."
Rosululloh
Saw bersabda: Artinya :" Sebaik-baik Wanita (Isteri) adalah seorang wanita
yang apabila kamu pandang menyenangkan dirimu,kalau kamu perintah
mentaatimu,kalau kamu pergi ia menjaga harta dan dirimu.
Rosululloh
Saw bersabda: "Barang siapa bersabar terhadap perangai isterinya,maka
Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala yang diberikan padaa Nabi
Ayyub As.Barang siapa bersabar(yakni Isteri)terhadap perangai suaminya, maka
Allah akan memberikan pahala seperti pahala yang diberikan Allah pada orang
yang gugur dalam membela agama Allah. Barang siapa(isteri)menganiaya suaminya
dan memberi beban pekerjaan yang tidak pantas menjadi bebannya(yakni suami) dan
menyakitkan hatinya ,maka para Malaikat juru pemberi Rahmat(Malaikat Rahmat)
dan Malaikat juru siksa (malaikat azab)melaknatinya(yakni isteri).Barang siapa
(isteri)yang bersabar terhadap perbuatan suaminya yang menyakitkan,maka Allah
akan memberinya seperti pahala yang diberikan Allah pada Asiyah dan Maryam
Binti Imran. (Al-hadts).
BAB 8
Rasululloh
SAW bersabda:
"AYYUMAA
IMROATIN MAA TAT WAZAUJUHAA ‘ANHAA ROODHIN DAKHOLATILJANNATA"
Artinya:"Siapa
saja kaum wanita (istri) yang mati sedangkan suaminya meridhoinya,maka kelak ia
masuk surga."(Diriwayatkan Tirmizdi Ibnu Majah,Hakim dari Ummu Salamah).
Rasululloh
Saw bersabda:
"IDZAA
SHOLLATILMARATIU KHOMSAHAA WASHOOMAT SYAHROHAA WAFIDHOT FARJAHAA WA ATHOO’AT
ZAUJAHAA QIILA LAHAA UDHULULJANNATA MIN AYYIABWAABILJANNATISYI,TI."
Artinya:
"Apabila seorang Isteri menunaikan shalat lima waktunya,berpuasa
dibulannya,pandai-pandai memelihara kemaluannya dan mentaati suaminya,kelak
akan dikatakan kepadanya:"Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu
kehendaki."(Diriwayatkan oleh Ahma
Tersebut
dalam suatu riwayat ada seorang perempuan datang menghadap Nabi Saw seraya
berkata: "Wahai rosululloh ,aku ini utusan dari kaum wanita yang diminta
menghadapmu. Yaitu menanyakan masalah jihad yang hanya diwajibkan Alloh kepada
kaum laki-laki.Kalau merreka terluka mendapatkan pahala.Kalau mereka terbunuh
,mereka bahkan sebagi orang-orang yang hidup disisi Tuhannya seraya memperoleh
rizki.sedangkan kami dari golongan Wanita ini selalu setia mengikuti dan
membantu mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.Namun demikian
kenapa kamitidak memperoleh pahala berjihad seperti yang diberikan pada mereka
Rosulloh
Saw Bersabda:"SAMPAIKAN KEPADA SIAPA SAJA KAUM WANITA YANG KAMU JUMPAI
BAHWA ,MENTATI SUAMI DENGAN MENGAKUI HA-HAKNYA SESENGGUHNYA TELAH MENYAMAI
DENGAN PAHALA BERJIHAD.TETAPI SEDIKIT SEKALI DIANTARAMU MELAKSANAKAN."
(Diriwayatkan oleh Al Bazzar da Thabrani).
BAB 9
Dalam
Firman Allah Swt Surat An-Nisa’ ayat ke 32:
"LIRRIJAALI
NASHIIBUN MIMMAA IHTASABUU WALINNISAAI NASHIIBUN MIMMAA IKTASABNA"
Artinya:"Bagi
orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan ,dan bagi merka wanita
ada bagian dari apa yang meraka usahakan."
Yang
dimaksud adalah pahala yang diberikan Allah Swt kepada kaum lelaki karena
menunaikan jihad.Sedangkan pahala yang diberikan Allah Swt kepada kaum wanita
adalah lantaran mereka mamlihara kemaluannya dan mentaati Allah Swt serta
mentaati suaminya.Pahala kaumlelaki dan wanita di akhirat kelak kedudukannya
sama .Yang demikian karena ,perburan baik itu dilipakan pahalanya hingga
sepuluh kali lipat .Baik hal itu berlaku bagi kaum lelaki maupun wanita.
keutamaan kaum lelaki atas kaum wanita hanyalah sebatas masa di dunia .Demikian
menurut penafsirsn Asy Syarbini didalm Tafsirnya.
Iman
Ali Ra mengatakan:"Seburuk-buruk sifat kaum lelaki namun sebaik-baik sifat
sifat kaum wanita.,penakut .Sebab kaum wanita (Isteri)itu bakhil maka akan
dapat memelihara hartanya dsn hartanya dan suami saja,kalau isteri (wanita)itu
merasa besar maka perasaa besarnya itu akan mencegah diri nya banyak bicara
kepada setiap orang dengan gaya bicara yang lunak ,yang memungkinkan mengundang
perhatian.kalau wanita itu penakut daari segala sesuatu maka ia tidak akan
keluar rumah dan merasa takut ketempat-tempat yang dapat mengundang dugaan
lantaran takut kepada Suaminya. Nabi Dawud As mengatakan :"Isteri yang
berakhlak buruk bagi seorang suami ,kalau dimisalkan adalah bagaikan orangtua
renta yang memikul beban berat.Sedang isteri yang sholihah bagi seorang suami
bagaikan mahkota yang dilapisi emas.Manakala suami memandangnya,maka membuat
ketenangan."
£~
KEDUDUKAN KAUM ISTERI ~£
Hendaknya
suami memberi pengertian kepada isterinya bahwa,sesungguhnya keberadaan
isterinya tidak lebih bagaikan hamba sahaya (budak)dimata tuannya. Atau
bagaikan tawanan yang tidak berdaya karena itu isteri tidak berhak
mempergunakan harta harta suaminya kecuali memperoleh izinnya.
Bahkan
menurut pendapat mayoritas Ulama bahwa,seorang isteri tidak boleh memper
gunakan hartanya juga sekalipun harta itu mutlak miliknya sendiri,kecuali telah
mendapat restu suami.Sebab kedudukan Isteri itu seperti orang yang menanggung
hutang banyak yang harus membatasi penggunaan hartanya.
Selain
itu telah kewajiban bagi kaum isteri supaya memiliki sikap pemalu terhadap
suaminya sepanjang waktu.Tidak banyak membantah perkataan suami.Merendahkan
pandangannya di hadapan suami.Mentaati perintah-perintahnya, dan siap
mendengarkan kata-kata yang diucapkan suaminya.Menyongsong kedatangan suami dan
mengantarkannya ketika hendak keluar rumah.Menampakkan rasa cinta dan
bergembira dihadapannya.Menyerahkan dirinya secara penuh di sisi suaminya
ketika di tempat tidur.
Termasuk
perkara penting yang perlu mendapat perhatian kaum isteri adalah,hendaknya
selalu memperhatikan kebersihan mulutnya,baik dengan cara di gosok dalam
berbagai waktu,menggunakan misik atau wewangian lain.Mem bersihkan
pakaian,selalu bersolek di hadapan suami sebaliknya tidak berhias jika suami
sedang pergi.
Al
Ashmu’i menceritakan pengalamannya ketika berjalan-jalan di suatu dusun.
Katanya,suatu hari aku melihat seorang wanita di suatu desa.Ia berpakaian merah
menyala,semua semua kukunya dikenakan pacar dan tangannya menggenggam tasbih.Al
Ashmu’i bergumam:Alangkah indahnya wanita itu,hampir tidak ada ke keindahan
yang melebihinya. Setelah mengetahui sapaanku,ia bersair : Demi Allah
sesunggunya aku mempunyai seorang kawan yang akrab yang tidak dapat
kutinggalkan sewaktu-waktu aku bercengkerama bersama dirimu Al Ashmu’i
melanjutkan,sekarang aku tahu bahwa,wanita itu ternyata seorang isteri yang
solehah.Ia mempunyai suami dimana ia selalu berhias untuk menyenangkan dirinya.
Selanjutnya,seorang
isteri hendaknya menjauhkan diri dari sikap berkhianat ter hadap suami.Baik
berkhianat ketika ditinggal suami,saat di tempat tidur atau berkhianat pada
hartanya.
"LAA
YAHILLU LAHAA AN TUTH’IMA MIN BAITIHI ILLAA BIIDZNIHI ILLAA ARROTHBA
MINATHTHO’AAMI ALLADZII YAKHOOPU FASAADUHU FAIN ATH’AMAT ‘AN RIDHOOHU KAANA
LAHAA MITSLA AJRIHI WAIN ATH’AMAT BIGHOIRI IDZNIHI KAANA LAHULAJRU
WA’ALAIHALWIZRU." (AL-HADITS)
Artinya:"Tidak
dihalalkan bagi seorang isteri memberikan makanan dari rumah suaminya kecuali
mendapat izinnya.Kecuali berupa makanan basah (yang kadar airnya tinggi)yang
dikhawatirkan busuk.Kalau seorang isteri memberi makanan tanpa memperoleh izin
suaminya,maka suaminya yang mendapat pahala dan ia sen diri mendapat
dosa.(al-hadits).
Seorang
isteri juga harus menghormati keluarga suaminya,kerabat-kerabatnya kendati
hanya dengan ucapan.Hendaknya isteri dapat menempatkan dirinya dalam memandang
perkara yang sedikit yang dimiliki suami sebagai perkara yang banyak. Tidak
menolak jika diajak tidur bersama,kendati saat itu ia sedang berkendaraan.
BAB
10
Ibnu
Abas mengatakan ,Aku mendengar Rosululloh Saw bersabda :
"LAU
ANNA IMROATAN JA’ALAT LAILAHAA QIIYAAMAN WANAHAAROHAA SHIYAAMAN WA’AAHAA
ZAUJUHAA ILAA FIROOSYIHI WA TAAKHKHOROT ‘ANHU SAA’ATAN WAAHIDATAN JAAAT
YAUMALQIAMATI TUSHABU BISSALAASILI WALAGHLAALI MA’ASYSYAYAATHIINI ILAA ASFALI
SAAFILIINA" (AL-HADITS)
Seandainya
seorang istri menjadikan seluruh waktu malamnya untuk beribadah dan siangnya
selalu berpuasa, sementara suaminya mengajak dia tidur bersama (yakni
bersetubuh) tetapi ia terlambat sebentar saja memenuhi panggilan
(ajakannya),maka kelak di hari kiamat ia datang dalam keadaan terantai dan
terbelenggu, serta ia dikumpulkan bersama syetan ditempat neraka yang paling
bawah.(al-hadist)
perlu
sekali diketahui, hendaknya seseorang apabila hendak bersetubuh menjauh- kan diri dari pandangan
orang lain. karena termasuk diharamkan bersetubuh dili- hat orang lain. termasuk
dalam kategori ini adalah persetubuhan yang dilakukan ditempat terbuka, tidak
tertutup dari pandangan orang lain. Disunnahkan bagi orang yang hendak
bersetubuh memulai dengan membaca Bismillahir rahmaanir rahiim, dilanjutkan
membaca surat AL Ikhlas, kemudian bertakbir dan bertahlil
(yakni membaca ALLOHU Akbar dan Laa ilaahaa illalloh). dilanjutkan membaca :
"BISMILLAHIL
‘ALIIYIL ‘ADHIMI ALLOHUMMA IJ"AL ANNUTHFATA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN IN
KUNTA QODARTA AN TUKHRIJA DZAALIKA MIN SHULBII."
Artinya
; "Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung .Wahai Allah
,jadikanlah sperma ini menjadi keturunan yang bagus kalau kehendaki keluar dari
tulang rusukku."
Rosululloh
Saw mengajarkan : "LAU ANNA AHADAKUM INNA ATAA AHLAHU QOOLA: ALLOHUMMA
JANNIBNISYSYAITHOONA WA JANNIBISYSYAITHOONA MAA ROJAQTANAA ." (AL-HADIST)
Artinya;
"Jika seorang diantara kamu bermaksud menyetubuhi istrinya,bacalah:
"ALLOHUMMA
JANNIBNISYSYAITHOONA WA JANNIBISYSYAITHOONA MAA ROJAQTANAA
(WAHAI
ALLOH JAUHKANLAH AKU DARI SYAITAN DAN JAUHKANLAH SYAITAN DARI SUATU RIZQI YANG
ENGKAU BERIKAN KEPADA KAMI ).KARENA JIKA DALAM WAKTUPERSETUBUHAN ITU
MENGHASILKAN ANAK ,MAKA SYETAN TIDAK AKAN MEMBAHAYAKANNYA.
Apabila telah mendekati ejekulasi dan maka
hendaknya membaca do’a dalam hati yaitu
"ALHAMDULILLAHILLADZII
KHOLAQO MINALMAAI BASYARON FAJA’ALAHU NASABAN WASHIHRON WAKAANA ROBBUKA
QODIIRON " .
artinya
segala puji bagi allah dzat yang telah menciptakan manusia dari setetes air
(sperma) lalu dia menjadikan dari setetes air itu keturunan dan keluarga . dan
adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
sewaktu
bersetubuh hendaknya menghindari menghadap ke arah kiblat .hal itu semata untuk
menghormati kiblat hendaknya dalam oersetubuhan antara laki-laki dan wanita di
tutup dengan selimut. hendaknya seorang istri jangan berpuasa (sunnah) selain
telah memperoleh ijin suaminya. kalaupun tetap berpuasa tanpa mendapatkan
ijinnya maka puasanya tidak di terima , kendati ia lapar dan dahaga saja.
seorang istri hendaknya pula jangan pula keluar rumah kecuali memperoleh ijin
suami . kalau terpaksa keluar rumah tanpa memperoleh ijinnya maka para malaikat
yang ada dilangit melaknatinya , demikian pula para malaikat yang bertugas di
bumi , malaikat rahmat dan malaikat juru siksa . hal itu terus berlangsung
hingga dirinya bertaubat atau kembali kerumahnya . bahaya itu akan berlaku
menimpa dirinya sekalipun suaminya seorang yang aniaya.
BAB 11
H
I K A Y A T
Abdullah
alwasiti bercerita bahwa pernah di arafah aku melihat seorang perempuan ia
berkata , "barang siapa mendapat petunjuk Allah maka takkan ada yang dapat
menyesatkanya, Barang siapa di sesatkan Allah maka tidak ada orang yang akan
menunjukanya ". Tahulah aku bahwa wanita itu seorang tersesat jalan . aku
bertanya."wahai perempuan dari mana asalmu?" ia menjawab "maha
suci Allah Dzat yang telah meng Isra’ kan
hambanya pada suatu malam dari masjidil haram ke masjidil aqsho ". Tahulah
aku bahwaperempuan itu berasal dari muqodas. aku bertanya :"untuk
keperluan apa kedatanganmu kemari?" ia menjawab:"diwwajibkan oleh
Allah atas manusia menunaikan haji bagi orang yang mampu menempuh
perjalananya". aku bertanya:"kau punya suami?" ia
menjawab:"janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan dengan masalah ltu!"."apa kau bersedia naik unta ?"
tanyaku . ia menjawab:"perkara apa saja dari kebaikan yang kamu kerjakan
maka Allah mengetahuinya". Manakala perempuan itu hendak menaiki kuda , ia
berkata :"katakanlah kepada orang-orang yang beriman agar menundukan
pandangan mereka! ". Maka akupun berpaling dari memandanginya. setelah
berada di punggung kendaraan kembali aku bertanya :"siapa namamu?"
dan "ceritakanlah kisah mariam didalam Al Qur’an ?" jawabnya .
"kau punya anak?" ia menjawab :"berwasiatlah ibrahim dengan
milat itu kepada anak-anaknyadan Yaqub ". Akupun mengerti bahwa ia
mempunyai beberapa anak. aku melanjutkan pertanyaan :"siapa nama mereka
?"ia menjawab :"dan Allah berfirman kepada Musa dengan
firman-firman-Nya .dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (pilihan) . Hai
Dawud , sesungguhnya kami menjadikan kamu kholifah di muka bumi".(jadi
nama anak-anak mereka adalah Musa, Ibrahim, dan dawud). Aku bertanya :"ke
daerah mana aku dapat menjumpai mereka ?" ia menjawab :" dan beberapa
tanda , dengan bintang mereka di beri petunjuk jalan ". akupun mengerti
bahwa perempuan itu termasuk salah seorang yang ada dalam rombongan pengendara
unta . Aku melanjutkan :"mariam beberapa hari ini kau belum makan
apa-apa?" ia menjawab :" sesungguhnya aku bernadzar kepada Tuhan
Arrahman untuk berpuasa. Manakala aku telah sampai ketempat anak-anaknya dan
mereka melihat ibundanya mereka menangis seketika, perempuan itu berkata:"
salah seorang di antara kamu pergilah kekota dengan membawa uang untuk
berbelanja ". Aku bertanya kepada anak-anaknya tentang ibundanya itu.
mereka menjawab "sesungguhnya dia sudah tiga hari ini tersesat jalan . ia
bernadzar tidak akan berbicara apa-apa kecuali menggunakan bahasa Al
Qur’an". setelah itu aku bertanya kepada mereka , begitu melihat bahwa
mereka menangis semua. mereka menjawab:"sesungguhnya ia dalam keadaan
nadzar". Maka akupun buru-buru masuk menjumpainya dan bertanya kepadanya
mengenei keadaan yang di alami . perempuan itu menjawab:"dan sakaratul
maut datang dengan nyata ". Setelah kematianya malamnya aku bermimpi
bertemu dengan perempuan itu . aku bertanya:"dimana kamu sekarang?"
ia menjawab :"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa di tempatkan dalam
surga dan sungai-sungai,di tempat yang di senangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa
". Diriwayatkan dari Rosulullah saw bahwa beliau bersabda
:"sesungguhnya istri yang mentaati suaminya di mohonkan ampunan oleh
burung-burung yang terbang diudara, ikan-ikan yang ada di air dan para Malaikat
yang ada di langit, selagi istri itu berada dalam keridloan suaminya
".(Al-hadits )
BAB 12
H I K A Y A T
Di baghdad ada seorang laki laki menikah dengan
anak puteri pamannya sendiri.Dalam pernikahan itu ia berjanji tidak akan
menikah lagi dengan wanita lain.Suatu hari ada seorang perempuan datang
(belanja)ke tokonya.Ia meminta lelaki itu untuk menikahi dirinya.Lelaki itupun
bercerita apa adanya,bahwa dia telah mengikat janji dengan istrinya (anak
pamannya )untuk tidak akan kawin lagi dengan wanita lain. Tetapi perempuan itu
terus mendesak dirinya ,hingga dirinya rela sekalipun hanya di gilir pada hari
jum’at.Lelaki itupun menikahinya. Masa itu telah berlalu,hingga sampai memasuki
kedelapan bulan dalam pernikahannya dengan wanita lain,isterinya mulai
curiga.Ia tidak menyukai tingkah suaminya yang mulai tidak beres.Ia
memerintahkan pembantunya supaya menyelidiki suaminya. Menjelang hari
jum’at,suaminya keluar,isterinya meminta pembantunya untuk mengawasi dari
jauh,ke mana tujuannya. Ternyata ia masuk kerumah seorang
perempuan.Pembantutadi terus malakukan penyelidikan Ia bertanya kepada salah
seorang tetangga perempuan itu.Jawabnya,bahwa lelaki itu telah menikahinya
beberapa bulan yang lalu. Tuan puterinya di beritahu bahwa,suaminya telah
menikah lagi dengan perempuan lain.Ia berkata:"Kamu jangan menyebarkan
rahasia ini kepada siapapun". Manakala lelaki itu telah mati(yakni suami
dari isteri anak pamannya) Ia mengutus pembantunya supaya mengantarkan uang
sebanyak 500 dinar kepada isterinya yang kedua ."Pergilah kerumahnya dan
katakan kepadanya :"Semoga Allah menambah pahalamu menjadi lebih besar
.Sesungguhnya suamimu telah mati.Ia meninggalkan uang sebanyak 8000 dinar.Yang
tujuh ribu dinar diberikan kepada anaknya.Yang 1000 dinar lagi dibagi dua
antara aku dan kamu." Ketika isteri mudanya mendapat penjelasan itu,ia
menolak pemberian uang dari isteri tua.Ia berkata kepada pembantunya :"Kembalikan
uanng itu padanya.Aku tidak akan mengambil maskawin daripadanya,dan aku tidak
ingin mengambil tinggalan apapun dari padanya."
Tersebut dalam riwayat,kelanjutan
hadits diatas : "AYYUMAMRA-ATIN ‘ASHOT ZAUJAHAA FA’ALAIHAA LA’NATULLAAHI
WAL MALAA-IKAATIWANNAASI AJMA’IINA".(al hadits) "Mana saja isteri
yang berbuat durhaka kepada suaminya,maka ia memperoleh laknat Allah ,para
malaikat,dan semua manusia".
Imam Ali bin abu thalib
berkata:"Aku mendengar Rasulullah bersabda:"Seandainya seorang isteri
membawa makanan yang di goreng dan yang di rebus di kedua tangannya
lalu,diletakkan (disiapkan)untuk suaminya, tetapi suaminya tidak
meridhoinya,maka dihari kiamat kelak isteri itu akan di kumpulkan bersama
golongan Yahudi dan Nashrani.(al hadits)
Abdullah bin mas’ud mengatakan
bahwa,aku mendengar Rasulullah bersabda: "AYYUMAA IMRA-ATIN DA’AAHAA
ZAUJUHAA ILAA FIRAASYIHI FASAWWAFAT BIHI hATTA YANAAMA FAHIYA
MAL’UUNAH".(al hadits) "Mana saja isteri yang di ajak suaminya
bersetubuh,lalu ia mengulur ngulur waktu hingga suaminya tertidur, maka ia
terlaknat".
Dalam kelanjutan hadits di
katakan:"Mana saja isteri yang bermuka masam di depan wajah suaminya maka
ia berada dalam kemurkaan Allah hingga ia tersenyum kembali dan berusaha
meminta keridhoannya.Dan mana saja isteri yang keluar rumahnya tanpa mendapat
restu suaminya maka ia dilaknati para malaikat hingga kembali".
Abdurrahman bin ‘auf mengatakan,aku mendengar bahwa rasulullah bersabda:
"AYYUMAMRA-ATIN ‘ABASAT FII WAJHI ZAUJIHAA ILLAA QAAMAT MIN QABRIHAAMUSWADDATALWAJHI".(al
hadits) "Mana saja isteri yang bermuka masam di depan suaminya,kelak ia di
bangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam".
Dari ‘usman bin ‘affan Ra berkata, aku
mendengar rasulullah bersabda: "MAA KHARAJAT IMRA-ATUMMINBAITI ZAUJIHAA BI
GHAIRI IDZNIHI ILLAA LA’ANAHAA KULLU SYAI-IN THALA’AT ‘ALAIHISYSYAMSU HATTAL
HIITAANI FIL BAHRI."
"Tidaklah seorang isteri keluar
dari rumah suaminya tanpa mendapat restunya, kecuali dilaknati oleh segala
sesuatu yang tersiram matahari,hingga termasuk ikan ikan yang ada
dilaut".(al hadits)
BAB 13
Ummul mu’minin ‘aisyah ra berkata:
"YAA MA’SYARANNISAA LAU TA’LAMNA BI HAQQI AZWAAJIKUNNA
‘ALAIKUNNALAJA’ALATILMAR-ATU MINKUNNA TAMSAhULGHUBAARA ‘AN QADAMA ZAUJIHAA
BUhURRI WAJHIHAA"(al hadits)
" Wahai kaum wanita ,seandainya
kamu akan mengetahui hak-hak suamimu atas dirimu,niscaya kamu akan bersedia
membersihkan debu ditelapak kaki suaminya dengan sebagian wajahnya".
Tersebut dalam riwayat Al Bazzar dari
‘aisyah ra bahwa beliau berkata:" "Aku bertanya kepada rosulullah saw
"Siapa orang yang palingbesar hak-haknya atas wanita?.Beliau
menjawab:"Suaminya".Aku melanjutkan:"siapa orang yang paling
besar hak-haknya atas seorang laki laki?".Beliau
menjawab"Ibunya". Rasullullah saw bersabda :"Ada tiga macam
orang yang mana Allah tidak berkenan menerima sholatnya ,kebajikannya tidak
dibawa naik kelangit.Yaitu: 1)Budak yang lari darituannya hingga
kembali,2)Isteri yang di marahi suaminya hingga mendapat ridhonya ;3)pemabuk
hingga sadar (dari mabuknya).Riwayat Ibnu huzaimah,ibnu hibban dan al baihaqqi
dari jabir.
Rasulullah bersabda ketika
mengingatkan kaum wanita (isteri):"
IDZAA QAALATIL MAR-ATU LIZAUJIHA MAA
RA-AITU MINKA KHAIRUNQATHTHU FAQAD hABITHA ‘AMALUHA"".
"Apabila seorang istri berkata
pada suaminya :"Sama sekali aku tidak pernah melihat kamu berbuat
baik".makabenar benar telah terhapuslah amalnya".(riwayat ibnu adi
dan ibnu ‘asakir dan ‘aisyah)
Thalhah bin ubaidillah ra mengatakan
bahwa,aku mendengar Rasulullah bersabda
"AYYUMAMRA-ATIN QAALAT LIZAUJIHAA
MAA RA AITU MINKA KHAIRAN QUTHTHA ILLAA AYASAHALLAAHU TA’AALAA MIRRAhMATIHI
YAUMALQIYAAMATI"
"Mana saja perempuan (isteri)yang
berkata pada suaminya :Sama sekali aku belum pernah melihat engkau berbuat
baik",Kecuali Allah memutuskan rahmat baginya kelak di hari
kiamat".(al hadits)
Rasulullah bersabda :"Mana saja
istri yang menuntut cerai suaminya tanpa ada perkara yang memperbolehkannya
sama sekali(yakni alasan yang jelas),maka haram baginya menikmati bau harumnya
sorga (yakni terhalang penciumannya pada bau sorga).(diriwayatkan oleh
Ahmad,abu daud,At turmudzi,Ibnu Mahaj,Ibnu Hibban,Al hakim dari tsauban).
Abu bakar As sidiq Ra mengatakan,aku
mendengar bahwa rasulullah saw bersabda:"Apabila seorang istri berkata
pada suaminya :"Ceraikanlah aku ",Maka kelak dihari kiamat ia datang
dengan membawa wajah tanpa terbalut daging,sementara lidahnya menjulur keluar
dari langit langit mulut dan ia turun menuju tengah-tengah jurangnya
neraka,kendati ia selalu berpuasa dan beribadah di waktu malamnya".
Rasulullah saw bersabda:
"INNALLAAHA LAA YANDZURU ILAA
IMRA-ATIN LAA TASYKURU ZAUJAHAA..".
"Sesungguhnya allah tak mau
memperhatikan seseorang istri yang tidak mau bersyukur kepada
suaminya".(al hadits)
Rasulullah saw bersabda
:"LAA YANDZURULLAAHU TABAARAKA
WATA’AALAA ILAA IMRA-ATIN LAA TASYKUR LIZAUJIHAA WAHIYA LAA TSTAGHNII
‘ANHU".
"Allah tidak mau memperhatikan
seseorang istri yang menolak bersyukur kepada suaminya,padahal ia tetap
membutuhkan suaminya".
Diriwayatkan dari abu hurairah,aku
mendengar bahwa rasulullah saw bersabda "Seandainya seorang istri
mempunyai KEKayaan seperti yang dikuasai Sulaiman bin daud,dan suaminya ikut
makan hartanya ITu,kemudian istrinya berkata kepadanya:"Mana harta milikmu
!!",kecuali Allah akan menghapus amalnya (amal istri)selama empat puluh
tahun".
Usman bin ‘affan berkata ,aku
mendengar Rasulullah saw bersabda:"Seandainya seorang istri mempunya
sejumlah harta kekayaan sebanyak isi dunia dan memberikan Semua kekayaan itu
pada suaminya,dan setelah berlalu beberapa Saat lalu di
unngkit-ungkitnya,kecuali Allah akan menghapus semua amalnya dan akan
mengumpulkanya bersama dengan Qorun".
BAB 14
PERTANYAAN PERTAMA PADA SUAM I DA N ISTRI
Rasulullah
bersabda :"AWWALU MAA TUS-ALUL MAR-ATU YAUMAL QIYAAMATI ‘ANSHOLAATIHAA
WA’AN BA’LIHAA">(al hadits)
"Pertama
kali yang di pertanyakan kepada seorang isteri pada hari kiamat adalah tentang
sholatnya dan suaminya".
Rasulullah
bersabda:"Permulaan yang di perhitungkan dari seseorang lelaki (suami)
adalah mengenai shalatnya,kemudian tentang istrinya dan perkara-perkara yang di
kuasainya.Jika pergaulannya bersama mereka baik dan lelaki itu berlaku baik
kepada semuanya, maka Allah berbuat bagus kepadanya.Dan permulaan perkara yang
di perhitungkan (yakni dihisab)bagi perempuan adalah tentang shalatnya kemudian
tentang hak-hak suaminya .(al hadits)
Rasulullah
saw bersabda kepada istrinya:"Dimana engkau mempunyai kewajiban kepada
suamimu?.Istri beliau menjawab :Aku tidak akan berbuat lalai dalam
melayaninya,kecuali terhadap hal-hal yang kurasa atidak mampu kulakukan.
Rasulullah saw pun melanjutkan :"Bagaimanapun kamu bergaul bersamanya maka
sesungguhnya suamimu adalh sorga dan nerakamu".(al hadits)
Tersebut
dalam riwayat,bahwa Nabi Saw bersabda:"Ada empat macam wanita yang masuk
sorga dan empat macam wanita yang lain masuk neraka.Diantaranya empat macam
wanita yang masuk sorga adalah ,istri yang memelihara kesucian(kehormatan
dirinya ),menaati perintah Allah dan menaati suaminya,banyak
anaknya,penyabar,mudah menerima pemberian sedikit bersama suaminya,mempunyai
rasa malu.Kalau suaminya tidak ada ditempat(sedang pergi) ia memelihara dirinya
dan harta suaminya.Kalau suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya.Yang
lain adalah isteri yangditinggal mati suaminya,ia mempunyai anak banyak tetapi
ia menahan diri untuk kepentingan anak-anaknya,memelihara mereka berlaku baik
pada mereka dan tidak menikah lagi karena khawatir jika
menyia-nyiakananak-anaknya itu.Adapun empat wanita yang lain yang di tetapkan
masuk neraka adalah,istri yang berlisan buruk pada suaminya,kalau suaminya
sedang pergi ia tidak menjaga kehormatan dirinya,kalau suaminya berada dirumah
lisannya terus mencerca dengan kata-kata yang buruk,dan isteri yang membebani
suaminya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya,dan isteri yang tidak
menutup dirinya dari lelaki lainbahkan ia keluar rumah dengan dandanan yang
berlebihan,dan isteri yang tidak mempunyai aktivitas lain kecuali makan,
minum,tidur dan tidak mempunyai kecintaan untuk melaksanakan sholat,tidak
menaati Allah dan rasulNYA dan tidak berusaha menaati suaminya.Isteri yang
bersikap seperti itu addalah istri yang terlaknat,termasuk ahli
neraka,kecualijika segera bertaubat.(al hadits)
Kata
sa’ad bin waqash,aku mendengar rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya
seorang istri jika tidak membesarkan hati suaminya sewaktu mengalami
kesempitannya,maka Allah akan melaknatnya dan begitu pula para malaikat
semuanya ikut melaknat dirinya .(al hadits)
Salman
Al farissi mengatakan bahwa aku mendengar Rasulullah saw bersabda:"MAA
NADZARATIMRA-ATUN ILAA GHAIRI ZAUJIHAA BISYAHWATIN ILLAA SUMMIRAT ‘AINAHAA
YAUMANLQIYAAMATI.(al hadits)
"Tidaklah
seoarang istri yang memperhatikan lelaki yang bukan suaminya di sertai
syahwat,kecuali kedua matanya kelak di hari kiamat akan di butakan".
Abu
ayyub Al anshari mengatakan ,aku mendengar bahwa rasulullah saw
bersabda:"Dilangit dunia,Allah menciptakan (menempatkan tujuh puluh ribu
malaikat,dimana mereka melaknati setiap isteri yang menghianati suaminya dalam
penggunaan hartanya.Di hari kiamat kelak mereka dikumpulkan bersama para tukang
sihir, para dukun,kendati sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melayani
suaminya".(al hadits)
Kata
mu’awiyah,sesungguhnya aku mendengar bahwa rasulullah saw besabda:"AYYUMAA
IMRA-ATIN AKHADZAT MIN MAALIN ZAUJIHAA BIGHAIRI IDZNIHI ILLA KAANA ‘ALAIHAA
WIZRUU SAB’IINA ALFA SAARIQ".
"Mana
saja seorang isteri yang mengambil harta suaminya,tanpa seizinnya kecuali
dirinya mendapat tujuh puluh dosanya pencuri". (al hadits)
Rasulullah
saw bersabda:"Allah mengharamkan setiap orang msuk sorga sebelum aku,hanya
saja melihat dari sebelah kananku seorang perempuan yang mendahului aku menuju
pintu sorga.Aku bertanya "Bagaimana perempuan ini
mendahuluiku?Dijawab:"Hai Muhammad,dia adalah perempuan yang bagus.Ia
mempunyai anak-anak yatim tetapi ia bersabar merawat mereka hingga mencapai
usia beligh.Lalu dia bersyukur kepada Allah terhdap semua itu".(al hadits)
BAB 15
Umar
bin khatab mengatakan,bahwa Rasulullah saw bersabda:"AYYUMAA IMRA-ATIN
RAFA’AT SHAUTAHAA ‘ALAA ZAUJIHAA ILLAA LA’ANAHAA KULLU SYAI-IN THALA’AT ‘ALAIHI
SYAMSU ".(AL HADITS)
"Mana
saja isteri yang memperkeraskan suaranya kepada suaminya kecuali dilaknat oleh
segala sesuatu yang tersinar oleh sinar mentari.(al hadits)
Abu dzar mengatakan,aku mendengar
bahwa Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya kalaupun seseorang isteri
beribadah seperti ibadahnya para malaikat dan manusia yang ahli ibadah.Kemudian
ia membuat keprihatinan kepada suaminya karena masalah nafkah,kecuali pada hari
kiamat ia datang sementara tangannya terbelenggu pada leher dan kakinya
terikat,mulutnya dirobek,wajahnya pucat dan dirinya digantung oleh malaikat
yang sangat keras seraya diseret menuju neraka". (al hadits)
Salman Al farisi mengatakan, aku
mendengarbahwa Rasulullah saw bersabda:"Mana saja isteri yang bersolek dan
mengenakan wewangian,keluar rumah tanpa mendapat izin dari suaminya,maka
sesungguhnya dia berjalan dalam kemurkaan Allah dan kebencianNYA hingga
kembali".(al hadits)
Rasulullah saw
bersabda:"AYYUMAMRA-ATIN NAZA’AT TSIYAABAHAA FII GHAIRI BAITIHAA
KHARAQALLAAHU ‘AZZA WAJALLA ‘ANHAA SITRAHU"(rawahu ahmad dan thabrani dan
hakim dan baihaqi)
"Mana saja isteri yang menukar
pakaiannya dilain rumah dengan maksud sengaja di buka supaya terlihat lelaki
lain,maka Allah pasti merobek penutupnya (yakni Allah tidak akan menutupi
dosanya ).(dari ahmad thabrani al-hakim dan al baihaqi)
Tersebut dalam riwayat Al hakim
bahwa,ada salah seorang perempuan bertanya kepada Nabi saw,
katanya:"Sesungguhnya putra pamanku bermaksud melamar aku,karena itu
jelaskan kepadaku apa saja hak-hak suamiatas istrinya.Jika hak-hak itu sanggup
aku jalani niscaya aku siap menikah.Rasulullah saw menjawab:"Diantara
hak-hak suami adalah seandainya dari hidungnya mengalir darah atau nanah,maka
istrinya menjilatinya maka yang demikian itu belum cukup menunaikan
hak-haknya.Seandainya diperbolehkan seseorang bersujud kepada orang lain,tentu
aku perintahkan seorang istri supaya bersujud kepada suaminya". Wanita itu
berkata: "Demi dzat yang mengutusmu dengan hak,selama di dunia aku tak
akan menikah".
Tersebut dalam riwayat diberitakan
oleh Aisyah Ra bahwa,ada seorang perempuan datang menghadap Nabi saw seraya
berkata:"Hai rasulullah,aku ini seorang wanita yang masih muda.Baru-baru
ini aku sedang dilamar seseorang tapi aku belum suka menikah,sebenarnya apa
sajakah hak-hak suami atas istrinya itu?"Rasulullah saw
mwnjawab:"Sekiranya mulai dari muka hingga sampai kakinya dipenuhi oleh
penyakit bernanah,lalu istrinya menjilati seluruhnya,maka yang demikian itu
belum terbilang memenuhi rasa syukur terhadap suami".Perempuan muda itu
berkata:"Kalau begitu pantaskah aku menikah?".Rasulullah saw
berkata:"Sebaiknya menikahlah karena menikah itu baik".
Tersebut dalam riwayat At
thabrani:"Sesungguhnya seorang istri terhitung belum memenuhi hak-hak
Allah ta’ala sehingga dia memenuhi hak-hak suaminya keseluruhan.Seandainya
suaminya meminta dirinya sementara ia masih berada diatas punggung onta,maka ia
tidak boleh menolak suaminya atas dirinya".(yang di maksud meminta dirinya
adalah meminta untuk melayani seksual suaminya). (Al hadits)
Ibnu Abbas Ra mengatakan,ada seorang perempuandari
kats’am menghadap Rasulullah saw,katanya:"Aku ini seoarang perempuan yang
masih sendirian,aku bermaksud menikah.Sesungguhnya apa sajakah hak-hak suami
itu? Beliau menjawab:"Apabila suami menghendaki istrinya seraya terus
menggoda,sementara waktu itu istrinya masih diatas punggung unta,maka ia tidak
boleh menolaknya.Diantara hak suami adalah hendaknya istri jangan memberikan
sesuatu apapun dari rumahnya kecuali mendapat izin dari suaminya.Kalau ia tetap
melakukan perbuatan itu, maka ia berdosa dan pahalanya diberikan kepada
suaminya.Diantara hak suami yang lain adalah hendaknya istri jangan berpuasa
sunnah kecuali mendapat izin dari suaminya,kalau ia tetap berpuasa maka hanya
mendapat rasa lapar dan dahaga,puasanya tidak diterima.Kalau istrinya memaksa
keluar rumah tanpa memperoleh izin dari suaminya maka ia dilaknati para
malaikat, hingga kembali dan bertaubat".(Al hadits)
Ali Ra mengatakan,aku berkunjung
kepada Nabi saw bersama Fatimah Ra.Sampai dirumah beliau,kujumpai sedang
menangis terisak isak,Aku bertanya:"Bapak dan Ibuku menjadi tebusanatas
kesedihanmu,wahai Rasulullah,apa sebenarnya yang menyebabkan engkau menangis
seperti itu?".Rasulullah menjawab:"Hai Ali pada malam ketika aku di
isra’kan kelangit,kulihat berbagai macam kaum wanita dari umatku di siksa
dineraka dengan berbagai macam siksaan,Melihat hal itu aku menangis lantaran
beratnnya siksaan yang di timpakan kepada mereka.Aku melihat ada wanita yang
digantung dengan rambutnya dimana otaknya mendidih.Aku melihat lagi wanita yang
di gantung dengan lidahnya,sementara yang mendidih dituangkan ke
tenggorokannya.Aku juga melihat wanita yang kedua kakinya dipasung hingga susu
dan kedua tangannya terbelenggu pada ubun-ubunnya.Sementara Allah memerintah
ular dan kalajenging untuk menyiksanya.Aku juga melihat wanita yang digantung
dengan kedua susunya.Aku melihat pula wanita berkepala babi dan berbadan
keledai,ia mengalami beribu-ribu siksaan.Aku melihat wanita yang
berbentuk(berupa )anjing ,sementara api neraka membakar dirinya masuk melalui lobang
mulutnya dan keluar melalui duburnya,sementara para malaikat memukulimya dengan
godam yang panas.Mendengar semua itu Fatimah Az Zahra bangkit seraya
berkata:"Wahai Kekasihku dan permata hatiku,sesungguhnya perbuatan apakah
yang pernah dilakukan mereka,hingga mengalami siksaan seperti
itu?".Rasulullah menjawab:"Wahai putriku perempuan yang digantung
menggunakan rambutnya sendiri adalah disebabkan ia tidak menutup rambutnya dari
pandangan lelaki lain.Perempuan yang di gantung menggunakan lidahnya disebabkan
ia suka menyakiti hati suaminya.Perempuan yang digantung menggunakan kedua
susunya disebabkan ia mengotori tempat tidur suaminya (dia bersetubuh dengan
lelaki lain).Perempuan yang dipasung kedua kakinya pada kedua susu dan kedua
tangannya dirantai keubun-ubunnya,sementara Allah memerintah ular dan
kalajengking untuk menyiksanya,disebabkan dia tidak mandi jinabat,tidak mandi
setelah haid danmeremehkan sholat.Perempuan yang berkepala babi dan berbadan
keledai sesungguhnya perempuan itu suka mengadu-adu lagi pendusta.Adapun
perempuan yang berbentuk anjing sementara api membakar dirinya masuk melalui
mulut dan keluar melalui duburnya,sesungguhnya disebabkan dia perempuan yang
suka mengungkit ungkit (pemberian kepada suaminya)lagi berhati dengki.Wahai
putriku,celaka sekali istri yang bermaksiat(durhaka)kepada suaminya".(Al
hadits)
Singkatnya bahwa kedudukan suami bagi
istrinya Jika dimisalkan seprti kedudukan orang tua atas anak-anaknya,Sebab
ketaatan anak terhadap orang tuanya dan usaha anak mencari keridhaan orang
tuanya termasuk wajib.Sebaliknya kewajiban itu tidak berlaku bagi suami.
BAB 16
PERKARA PENTING
Tersebut
dalam riwayat dari Abu Hurairah Ra,katanya,suatu hari Rasulullah saw menjenguk
putrinya,Fathimah-.Sampai di rumahnya,Rasulullah melihat putrinya sedang
menggiling tepung sambil menangis.
Rasulullah bertanya:"Kenapa
menangis,Fathimah.Mudah mudahan Allah tidak membuat matamu menangis lagi".
Fathimah menjawab:"Bapak,aku menangis haya karean batu penggiling ini,dan
lagi aku haya menangisi kesibukanku dirumah yang datang silih
berganti".Rasulullah kemudian mengammbil tempat duduk disisinya. Fathimah
berkata:"Bapak demi kemulyaanmu,mintakanlah kepada Alli supaya membelikan
seorang budak untuk membantu pekerjaan pekerjaanku membuat tepung dan menyelesaikan
pekerjaan rumah". Manakala Rasulullahsaw selesai mendengar perkataan
putrinya,belliau bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat
penggilingan.beliau memungut segenggam biji bijian gandum dimasukkan
kepenggilingan.Dan mebaca "BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIMI"Maka
berputarlah alat penggilingan itu karena izin Allah.Beliau terus memasukkan
biji-bijian itu sementara alat penggiling tiu terus berputar dengan sendirinya
,seraya memuji Allah dengan bahasa yang tidak di pahami manusia.Hal itu terus
berajalan hingga biji-bijian itu habis. Rasululah saw bersabda kepada alat
penggilingan itu:"Berhentilah dengan ijin Allah".Seketika alat itu
berhenti.Ia berkata seraya mengutip ayat Al Qur’an:"HAi orang orang yang
beriman,peliharalah dirimu dan keluargam dari api neraka,Yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu.Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras
yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkanNYA,dan mereka
selalu mengerjakan segala apa yang diperintah".(Qs At Tahrim 6)
Merasa takut jika menjadi batu kelak
akan masuk neraka,demikian tiba tiba batu itu berbicara dengan ijin Allah.Ia
berbicara menggunakan bahasa Arab yang fasih.Selanjutnya batu itu
Berkata:"Wahai Rasulullah,demi dzat yang mengutusmu dengan hak menjadi
Nabi dan rasul,seandainya engkau perintahkan aku untuk menggiling biji-bijian
yang ada diseluruh jagat Timur dan Barat,niscayaakan kugiling seluruhnya’.Dan
aku mendengar pulabahwa Nabi saw bersabda:"Hai batu,bergembiralah kamu
sesungguhnya kamutermasuk batu yang kelak di gunakan untuk membangun gedung
Fathimah disorga".Seketika itu batu penggiling itu sangat bahagia dan
berhenti. Nabi saw bersabda kepada putrinya,Fathimah:"Kalau Allah
berkehendak, hai Fathimah,niscaya batu penggiling itu akan bergerak dengan sendirinya
untukmu.Tetapi Allah berkehendak mencatat kebaikkan kebaikkan untuk dirimu
danmenghapus keburukkan keburukkanmu serta mengangkat derajatmu.HAi Fathimah
mana saja seoarang istri yang membuatkan tepung untuk suaminya dan anak
anaknya,kecuali Allah mencatat baginya memperoleh kebaikkan dari setiap butir
biji yang tergiling,Dan menghapus keburukkannya serta meninggikan derajatnya.
Hai Fathimah mana saja istri yang berkeringat disisi alat penggilingannya
karena membuatkan bahan makanan untuk suaminya,kecuali Allah akan memisahkan
atas dirinya dan neraka sejauh tujuh hasta.Hai Fathimah mana saja seorang istri
yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci baju
mereka,kecuali Allah akan mencatat baginya memperoleh pahala seperti pahalanya
orang yang memberikan makan kepada seribu orang yang sedang kelaparandan
seperti pahalanya orang yang memberikan pakaian kepada seribu orang yang sedang
telanjang.Hai fathimah mana saja istri yang memenuhi kebutuhan tetangganya
,kecuali Allah kelak mencegahnya(tidak memberi kesempatan baginya) Untuk minum
air dari telaga Kautsar besok di hari kiamat.Hai Fathimah tetapi yang lebih
utama dari pada itu semua adalah keridhoan suami terhadap istrinya. Sekiranya
suamimu tidak meridhoimu,tentu aku tidak akan mendoakan dirimu".
"Bukankah engkau mengerti,hai fathimah,bahwa keridhoan suami itu
menjadikan sebagian dari keridhoan Allah,dan kebencian suami merupakan bagian
dari kebencian Allah.Hai Fathimah,manakala seorang istri sedang mengandung,maka
para malaikat memohonkan ampunan untuknya,dan setiap hari dirinya dicatat
memperoleh seribu kebajikan dn seribu keburukannya di hapus.Apabila telah
mencapai rasa sakit (menjelang melahirkan)maka Allah mencatat baginya
memperoleh pahala seperti pahalanya orang orang yang berjihad di jalan
Allah.Apabila telah melahirkan dirinya terbebas dari segala dosa seperti
keadaannya di hari setelah dilahirkannya oleh ibunya". "Hai Fathimah,
mana saja istri yang melayani suaminya dengan niat yang benar,kecuali dirinya
terbebas dari dosa-dosanya bagaikan pada hari dirinya dilahirkan ibunya.Ia
keluar dari dunia (yakni mati)kecuali tanpa membawa dosa,ia menjumpai kuburnya
sebagai pertamanan sorga,Allah memberinya pahala seperti pahala seribu orang
yang naik haji dan berumrah,dengan seribu malaikat memohonkan ampun padanya
sampai hari kiamat". "Mana saja seorang istri yang melayani suaminya
sepanjang hari dan malam,di sertai hati baik, niat yang ikhlasdan niat yang
benar,kecuali Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya.Pada hari kiamat kelak
dirinya akan di beri pakaian berwarna hijau,dan dicatatkan untuknya pada setiap
rambut yang ada di tubuhya dengan seribu kebajikan,dan Allah memberi pahala
untuknya sebanyak orang yang pergi haji dan umrah". "Wahai Fathimah
mana saja seorang istri yang tersenyum manis di muka suaminya,kecuali Allah
akan memperhatikannya dengan penuh mendapat rahmat.hai Fathimah,mana saja
seorang istri yang menyediakan tidur bersama suaminya dengan sepenuh
hati,kecuali ada seruan yang di tujukan kepadanya dari balik langit:Hai perempuan
menghadaplah dengan membawa amalmu,sesungguhnya Allah telah mengampuni
dosa-dosamu yang lalu dan yang datang". "Wahai Fathimah ,mana saja
seorang istri yang meminyaki rambut suaminya demikian juga jenggotnya memangkas
kumisnya dan memotong kuku-kukunya ,Kecuali Allah kelak memberi minum padanya
dari "RAHIQIM MAKHTUM"(tuak yang tersegel)dan dari sungai yang
terdapat di sorga.bahkan Allah akanmeringankan beban sakaratulmaut,kelak
dirinya akan menjumpai kuburnya bagai taman sorga.Allah mencatatnya terbebas
dari neraka dan mudah melewati shirath(titian)".
Pengertian,yang dimaksud
"RAHIQ" adalah "AL-KHAMRU ASYSYAFIYATU ATHTHAYYIBATU",yakni
arak yan jernih lagi sangat bagus.sedangkan makna
"MAKHTUM"adalah."AL-MAMNU’MIN AN TAMASSAHU YADUN ILAA AN
YAFUKKAL ABRAARU KHATMAHU",yakni tercegah dari penjamahan tangan hingga
orang -orang yang baik melepas segalanya. Jelas bahwa barang yang disegel jauh
lebih baik ketimbang barang yang mengalir.
Diriwayatkan dari ibnu mas’ud ari Nabi
saw bahwa beliau besabda:"IDZAA GHASALATIL MAR-ATU TSIYAABA ZAUJIHAA
KATABALLAHU LAHAA ALFA HASANATIN WAGHAFARA LAHAA ALFA SAYYI-ATIN WARAFA’A LAHAA
ALFA DARAJATIN WASTAGHFARA LAHAA KULLU SYAI-IN THALA’AT
‘ALAIHISYSYAMSU".(AL HADITS) "ketika seorang istri mencucikan pakaian
suaminya, maka Allah mencatat untuknya memperoleh seribu kebajikan dan
mengampuni seribu keburukannya.meninggikan seribu kali derajat untuknya dan
semua barang yang berada di bawah siraman mentari memohonkan ampun
untuknya".
Aisyah
Ra mengatakan:Suara penenunan yang dilakukan oleh seorang istri,itu menyamai
gemuruh suara takbir dalam perang fi sabilillah.mana saja seorang istri yang
memberi pakaian suaminya dari hasil tenunannya,kecuali pada benang tenunan itu
tercatat seribu kali kebajikan.
Nabi
saw bersabda:"MANISTARAA LI’IYAALIHI SYAI-ANTSUMMA hAMALAHU BIYADIHI
ILAIHIM hTHALLAAHU ‘ANHU DZUNUUBA SAB’IINA SANATAN". "Barang siapa
yang membuat gembira hati seorangistri maka ia bagaikan tengah menangis karena
takut kepada Allah maka Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka".
Rasulullah
bersabda:"Barang siapa yang membuat genbira hatinya seorang wanita,seakan
akan menangis karena takut kepada Allah.Dan barang siapa menagis karena takut
pda Allah maka Allah mengharamkan tubuhnya masuk kedalam api neraka".(al
hadits)
Rasulullah
saw bersabda:’Suatu rumah yang mana didalamnya terdapat anak anak perempuan,
maka setiap ahri Allah menurunkan dua belas rahmat dan tidak henti hentinya di
kunjungi malaikat.Dan bagi kedua orang tuanya setiap hari dan malam dicatat
seperti ibadah selama tujuh puluh tahun".
BAB 17
FASAL 3
FASAL 3
KEUTAMAAN
SHALATNYA WANITA DIRUMAHNYA SENDIRI
Dalam
bagian ini akan membicarakan tentangg keuytamaan shalatnya orang perempuan
(istri)di rumahnya sendiri dan shalatnya itu lebih utama di banding shalat
orang perempuan di masjid,sekalipun berjamaah dengan rasulullah.
Humaid
As Sa’idi meriwayatkan tentang seorang perempuan yang datang kepada Rasulullah
perempuan itu bertanya:"Hai rasulullah,sesungguhny aku sangat senang jika
shalat berjamaah denganmu".Nabi menjawab:"Aku tau kamu senang shalat
berjamaah denganku.Tetapi shalatmu di rumahmu sendiri lebih utama dari pada
shalatmmu di kamarmu dan shalatmu di kamarmu lebih utama di banding shalatmu
diserambi rumahmu dan shalatmu di serambi rumahmu lebih utama di banding
shalatmu di masjidku ini".
Yang
demikian itu tidak lain untuk menjaga agar ketertutupan dirinya sebagai hak
yang perlu di jaga. Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya shalatnya orang
perempuan di rumahnya lebih baik dari pada shalat di kamarnya,dan
sesungguhnyalah shalatnya seorangperempuan di kamarnya lebih baik dari pada
shalatnya di serambi rumahnya ,dan shalatnya seorang perempuan di serambi
rumahnya itu lebih baik dari pada shalatnya di masjid".(al hadits riwayat
Al baihaqi dari Aisyah Ra)
Rasulullah
saw bersabda :"shalat seorang perempuan di rumahnya lebih utama dari pada
shalatnya di kamarnyadan shalatnya di dalam ruangan yang berada di tengah
tengah rumahnya lebih baik dari pada shalatnya di serambi
rumahnya".Diriwayatkan oleh abi daud dari ibnu mas’ud dan riwayat Al hakim
dari Ummu salamah.
Rasulullah
Saw bersabda:"SHALAATUL MAR-ATI WAHDAHAA TAFDHULU ‘ALAASHALAATIHAA FIL
JAM’I BIKHAMSIN WA’ISYRIINA DARAJATAN". Shalatnya seorang wanita sendirian
menyamai shalatnya dalam berjamaah denga memperoleh dua puluh lima derajat ".(di riwayatkan oleh Ad
Dailami dari ibnu ‘umar)
Menurut
suatu pendapat ,shalat seorang wanita yang demikian itu berlaku bagi perempuan
yang masih lajang,yakni belum kawin.
Rasulullah
Saw bersabda :"INNA AHABBA SHALAATIL MAR-ATI ILALLAAHI FIIASYADDI MAKAANIN
FII BAITIHAA" "Sesungguhnya shalat seorang wanita yang paling di
sukai Allah adalah yang di laksanakan di dalam rumahnya yang gelap".
Rasulullah
Saw berssabda :"seseungguhnya seorang istri yang keluar rumah,padahal
tidak ada kebutuhan yang teramat mendesak,maka syethan terus memperhatikan dan
mengikutinya.Syetan berkata:"Jangan kau sia-siakan setiap melewati
seseorang kecuali ia kagum padamu".lalu wanita itu mengenakan
busananya.Ketika di tanya suaminya :"Hendak kemana kamu..?".ia
menjawab:"Aku hendak membesuk orang sakit,atau aku hendak mendatangi
upacara pemberangkatan jenazah atau aku hendak shalat di masjid".Padahal
tidak ada ibadah seorang perempuan yang lebih sempurna kepada tuhannya kecuali
yang di kerjakan di rumahnya sendiri".
Diriwayatkan
dari Abu Syaibani bahwa ,ia melihat Abdullah bin Asy Syayab menghalau perempuan
perempuan dari masjid di hari jum’at IAberkata:"Keluarlah kalian kerumah
masing masing.Hal itu Jauh lebih baik bagi kamu".Di riwayatkan oleh
sulaiman Al ‘Lakhami dari Ath Thabrani
Di
riwayatkan ada seorang perempuan yang berlalu dekat dengan abu hurairah Ra. Ia
berbau sangat harum semerbak.Abu hurairah bertanya:"Hai perempuan hendak
kemana kamu..?".Ia menjawab:"Hendak ke masjid".Abu hurairah
melanjutkan:"Kau mengenakan wewangian..?".Ia menjawab
:"Yaa".Abu hurairah berkata:"Kembalilah,mandi dulu.Sebab aku
pernah mendengar bahwa rasulullah Saw bersabda:"Allah tidak akan menerima
shalat seorang perempuan yang keluar menuju masjid dengan membawa aroma yang semerbak
harum sehingga ia pulang kembali lantas mandi".(Al hadits)
Yang
di maksud mandi dalam hadits itu adalah menghilangkan bau harum yang di
timbulkan dari bau minyak wangi tersebut.jadi maksudnya tidak di hususkan pada
mandinya melainkan upaya menghilangkan bau wangi tersebut.
Rasulullah
Saw besabda :"AL MUKHTALI’ATU WAL MUTABARRIJAATU HUNNAL
MUNAAFIQAATU". "Perempuan perempuan yang minta cerai suaminya tanpa
‘udzur dan perempuan perempuan yang memperlihatkan perhiasan (dandananya)kepada
orang bannyak mereka termasuk munafik".(Diriwayatkan oleh Abu na’im dan
Ibnu mas’ud)
BAB 18
LARANGAN BERHIAS DA N BERBUSANA
BERLEBIHAN
Di
riwayatkan dari Aisyah Ra,katanya ketika Rasulullah Saw sedang duduk
beristirahat di masjid,tiba tiba ada seorang perempuan golongan muzainah
terlihat memamerkan dandanannya di masjid sambil menyeret nyeret busana
panjangnya Rasulullah Saw bersabda:"Hai sekalian manusia ,laranglah istri
istrimu (termasuk anak anak remaja perempuan yang mereka miliki)mengenakan
dandanan seraya berjalan angkuh di dalam masjid.Sesungguhnya Bani Israil tidak
akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka dandanan menyolok(berlebihan)dan
berjalan di dalam masjid.(Di riwayatkan Ibnu majah)
Rasulullah
Saw bersabda:"mana saja seorang perempuan yang mengenakan wewangian,
kemudian keluar rumah lalu melewati orang banyak dengan maksud agar mereka
mencium bau harumnya,maka perempuan itu termasuk golongan perempuan yang
berzian dan setiap mata yang memandang itu melakukan zina (diriwayatkan Ahmad
Annasai dan Al HAkim dari Ibnu abu Musa Al Asy’ari)
Rasulullah
Saw bersabda :"Aku melihat di sorga ,ternyata sebagian besar isinya (yakni
penghuninya )adalah golongan orang fakir.Dan aku melihat neraka ternyata
sebagian besar penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan".(Dir
iwayatkan oleh Ahmad,Muslim,Turmudzi,dari Anas dan diriwayat oleh bukhori dan
Turmudzi dari Imran bin Hashin)
Yang
demikian itu di sebabkan karena,mereka sedikit sekali menaati Allah ,menaati
Rasul-NYA dan menaati suaminya.Sebaliknya mereka lebih suka memamerkan
dandannannya (tabaruj).
Dalam
pengertiannya yang di sebut "tabaruj" adalah seorang perempuan
apabila bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus dan
berdandan mencolok yang tidak biasanya seperti itu.Ia keluar itu dapat
mengganggu kaum lelaki,Kalaupun ia bisa menyelamatkan diri,tetapi kaum lelaki
tidak akan selamat dari sikapnya.Karena itu Nabi Muhammad Saw menngingatkan
bahwa,orang perempuan itu segala aurat.
Rasulullah
Saw bersabda :"Orang perempuan itu segala aurat.Apabila kelluar rumah maka
syetan memperhatikannya terus untuk menyesatkannya.Dan yang lebih mendekatkan
seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya".
Dalam
Riwayat lain di jelaskan:"Orang perempuan itu segala aurat,maka pingitlah
mereka,Karena manakala seorang perempuan keluar jalan,dan keluarganya
berkata:"hendak kemana kamu..?".Ia menjawab:"aku hendak membesuk
orang sakit,atau aku hendak mengiringi jenazah,maka tidak henti hentinya syetan
menggodanya hingga ia mengeluarkan lengannya (yakni ia mengeluarkan sebagian
tubuhya).Tidak ada perempuan yang berusaha memperoleh keridhoan Allah seperti
kalau dirinya tinggal di rumah,menyembah Tuhannya dan meaati suaminya’.
Hatim
Al Asham mengatakan,Wanita sholehah itu menjadi tiangnya agama dan sebagai
pemakmur(yang meramaikan)rumah serta membantu suamimelaksanakan ketaatan pada
Allah.Sebaliknya perempuan yang suka melanggar hukum,dapat menghancurkan hati
suaminya dengan tertawa.
Abdullah
bin ‘umar Ra mengatakan:"Tanda tanda perempuan yang shalihah adalah,jika
mempunyai kecintaan takut pada Allah dan bersikap qona’ah (menerima apa
adanya)terhadap apa yang di berikan Allah.Ia di hiasi sifat pemurah terhadap
perkara yang di miliki,ibadahnya baik,berbakti pada suami dan gemar
mempersiapkan diri beramal shalih untuk persiapan mati.
BAB 19
DOSA BESAR BAGI ISTERI
Termasuk
dosa besar bagi seorang isteri adalah bila mana keluar rumah tanpa seijin
suaminya.Kendati tujuannya untuk takziyah kepada orang tuanya yang mati.
Tersebut dalam ihya ‘ulumuddin Imam Al Ghozali di katakan bahwa ada seorang
lelaki (suami)hendak bepergian.Sebelum berangkat ia meminta istrinya agar tidak
turun dari tempatnya yang berada di bagian bangunan tingkat atas .
Sementara
Orang tuanya berada di tingkat bawah.Orang tuanya sakit .Perempuan itu mengutus
seorang pembantunya menghadap Rasulullah Saw untuk minta izin turun sebentar
untuk membesuk orang tuanya. Rasulullah Saw bersabda :"Taatilah
suamimu.Jangan kau turun.."Tidak begitu lama,orang tuanya mati.IA mengirim
utusan menghadap Rasulullah Saw untuk memohonkan izin,agar dirinya dapat
menyaksikan jenazah orang tuanya. Rasulullah Saw bersabda :"Taatilah
suamimu".
Maka
orang tuanyapun di kuburkan.tidak begitu lama Rasulullah Saw mengutus seseorang
untuk memberi tahu pada perempuan itu bahwa Allah telah mengampuni dosa dosa
orang tuanya disebabkan ketaatan perempuan itu pada suaminya.
FAIDAH
Ada seorang Ibu memberi nasehat pada putrinya,IA berkata peliharalah sepuluh
tingkah ini,niscaya kamu akan menjadi simpanan,Yaitu:Pertama dan kedua:Mudah
menerima keadaan(qona’ah),berbakti dan mentaati suami.Ketiga dan
keempat,hendaknya kamu menjadikan dirimu sebagai perempuan yang selalu di
dambakan dan dirindukan lantaran tatapan mata dan ciumannya.Artinya hendaknya
kamu jangan sampai dilihat suamimu sebagai perempuan yang di benci (atau perempuan
yang buruk).hendaknya suamimu tidak pernah berkasih mesra dengan dirimu kecuali
dalam keadaan selalu harum melekat dalam dirimu. Kelima dan keenamnya hendaknya
kamu selalu menjadi perhatian sewaktu suamimu makan dan tidur.Sebab rasa lapar
itu mudah menimbulkan pemberontakan nafsu dan sulit tidur,bahkan mempermudah
tumbuhnya kemarahan.Ketujuh dan kedelapannya hendaknya kamu pandai pandai
memelihara harta dan rahasia keluarga suami yang dapat mempermalukan dirinya.
Kesembilan dan kesepuluhnya:Hendaknya kamu jangan menentang perintahnya,dan
jangan suka menyebarkan rahasia suami.KArena kalau kamu menentang perintahnya
akan sangat mudah menimbulkan/meledakkan kemarahannya.Kalau kamu
menyebarluaskan rahasianya berarti kamu tidak dapat di percaya jika dia sedang
tidak ada dirumah. Ingatlah baik baik ingatlah.Sekali sekali kamu jangan
menunjukkan kegembiraan di hadapannya,selagi suamimu sedang bersedih.Sebaliknya
jangan berwajah cemberut selagi suamimu berwajah berbinar binar lagi gembira.
Rasulullah
Saw bersabda :"Sesungguhnya seorang istri yang keluar rumah sedangkan
suaminya tidak menyukainya maka seluruh malaikat melaknatinya,demikian pula
semua barang yang di lewatinya,selain jin dan manusia.Sehingga dirinya kembali
dan bertaubat.
PAHALA
BAGI PEREMPUAN YANG HAMIL
Tersebut dalam riwayat bahwa NAbi
Muhammad Saw bersabda:"Apakah salah seorang di antara kamu senang,hai kaum
isteri,kalau kamu sedang mengandung dari hasil hubungan dengan
suaminya,sementara suaminya merasa senang.Sesungguhnya perempuaan yang sedang
hamil memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang sedang berpuasa sambil
perang di jalan Allah.Apabila mencapai puncak sakit mendekati melahirkan semua
penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang disamarkan baginya,berupa
ketenangan bathinnya.Apabila telah melahirkan,maka tidak ada tetesan air susu
yang keluar dari susu ibunya dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya
kecualipada setiap tetesan dan isappan di catat sebagai satu kebaikkan.Jika di
waktu malamnya ia terjaga maka ia memperoleh pahala,bagaikan pahala
memerdekakan tujuh puluh budak yag di merdekakan di jalan Allah secara
ikhlas,(di riwayatkan Hasa bin sufyan dan Tabrani,ibnu Asakir dari salamah)
Rasulullah bersabda:"INNARRAJUULA
IDZAA NADZARA ILAAM RA-ATIHII WANADZARAT ILAIHI NADZARALLAAAHU ILAIHIMAA
NADZARA RAHMATIN FAIDZAA AKHADZA BIKAFFIHAA TASAA QATHAT DZUNUUBUHUMAAA MIN
KHILAALIN ASHAABI’IHIMAA" "Sesungguhnya seorang suami apabila
memperhatikan isterinya dan isterinya balas memerhatikan suaminya,maka Allah
memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh rahmat.Manakala suaminya
merengkuh telapak tangannya(diremas remas)maka berguguranlah dosa dosa suami
istri itu darisela sela jari jemarinya.(di riwayatkan maisarah bin Ali dari Ar
rafi’i dari sa’id Al Khudzi Ra)
Diriwayatkan
dari Nabi Muhammad Saw bahwa: "INNARRAJULA LAYUJAMI’U AHLAHU FAYUKTABU
LAHU BIJIMA’IHI AJRU WALADI DZKARIN QAATALA FII SABILILLAAHI FAQUTILU".
"Sesungguhnya seorang suami yang menggauli istrinya ,maka pergaulannya itu
dicatat memperoleh pahala seperti pahalanya anak lelaki yang berperang di jalan
Allah lalu terbunuh(Al hadits)
Ketahuilah
bahwa,ada beberapa faktor yang dapat membentuk seseorag anak dekat dengan Allah
Antara lain:
1.)sejalan
dengan yang di cintai Allah,bahwa putera yang dihasilkan itu di maksud untuk
menyambung generasi manusia.
2)
Mencari kecintaan dari Rasulullah Saw, maksudnya untuk
memperbanyak(memperbesar)jumalah umatnya Nabi Muhammad Saw yang ana besar
jumlah umat itu menyebabkan kebanggaan beliau.
3)Mengharap
kelak memperoleh do’a anak yang sholeh setelah kematiannya.
4)Mencari
syafa’at dengan kematian anak yang masih berusia anak anak,sebelum kematian
dirinya sendiri(orang tua)
BAB 20
PASAL 4 KEHARAMAN KAUM LELAKI MEMANDANG WANITA YANG BUKAN
MUHRIMNYA
Dalam
fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum wanita
yang bukan muhrimnya.Begitu pula sebaliknya,yakni keharaman kaum wanita
memperhatikan kaum lelakiyang bukan muhrimnya.
Tersebut
dalam firman Allah dalam surat
Al ahzab,: "WA IDZAA SA-ALTUMUU HUNNA MATAA’AN FAS ALUU HUNNA MIWWARAA I
HIJAABIN DZAALIKUM ATH HARU LIQULUUBIKUM WAQULUU BIHINNA"
"Apa
bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakangtabir.Cara
yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka"
Dalam
surat An Nuur
ayat 30 di jelaskan: "QUL LILMU-MINIINA YAGHUDHDHUU MIN ABSHAARIHIM
WAYAHFADZUU FURUUJAHUM DZAALIKAADZKAA LAHUM INNALLAAHA KHAIRUMBIMAA
YASHNA’UUNA"
"Katakanlah
kepada orang laki-lakiyang beriman :"Hendaklah mereka menahan pandangannya
dan memelihara kemaluannya.Yang demikian itu lebih suci begi
mereka";SesungguhnyaAllah maha mengetahui apa yang mereka perbuat"
Rasulullah
Saw bersabda:"Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah
Iblis.Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah SWT,maka Allah memberinya
keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati".
Nabi
Isa as bersabda:"IYYAAKUM WANNADZARA FA INNAHAA TUZRI’U FILQOLBI SYAHWATAN
WAKAFAA BIHAA FITNATAN" "Takutlah kamu .peliharalah dirimu dari
memperhatikan.Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di
dalam hati.Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah".
Sa’ad
bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di
sebabkan pandangan beliau.Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman
As,lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di
belakang perempuan. Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke
muka maka Iblis duduk di bagian kepalanya.Lalu Iblismemperindah diri perempuan
itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya .Kalau seorang
perempuen bernalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya.Lalu
Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang
memperhatikannya. Seorang bertanya kepada Nabi Isa As,Apa permulaan yang
menyebabkan orang berzina?.Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan
perempuan dan memperhatikan dirinya. Al Fudhail mengatakan,Iblis berkata bahwa
pandangan yang di lepaskan pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah
merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku
pergunakan.
Tersebut
dalam sya’ir:
SEGALA
SESUATU YANG BARU TERJADI PERMULAANNYA DARI PANDANGAN NYALA API YANG BESAR
PERMULAANNYA DARI PELATUK YANG KECIL ORANG YANG MEMPERMAINKAN MATA SANGAT DI
KHAWATIRKAN AKIBATNYA BERAPA BANYAK PANDANGAN YANG MASUK DAN BEKERJA DALAM HATI
BAGAIKAN ANAK PANAH YANG DILEPAS BUSUR DAN TALI ORANG YANG MEMPERHATIKAN
PERKARA YANG MEMBAHAYAKAN AKAN MENYENANGAKAN ORANG YANG MEMPUNYAI KEKHAWATIRAN
TETAPI KALAU AKHIRNYA MENCELAKAKAN ITU TIDAK MEMBAHAYAKAN
Ummu
salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada Rasulullah
Saw.Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama,maka Rasulullah
bersabda:"Bertakbirlah kalian ".Kami menimpali:"Bukankah dia
orang buta yang tidak dapat memandang kami?".Rasulullah bersabda:"Apa
kalian tidak dapat melihatnya juga?".
Rasulullah Saw
mengingatkan:"LA’ANALLAAHUNNAADZIRA WALMANDZUURA ILAIHI"
"Allah
melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi(membalas pandangan).
Bagi perempuan yang beriman pada Allah,tidak dibenarkan memperlihatkan diri
pada setiap orang asing,karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim
karena nasab atau sesusuan.Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan
memperhatikan kaum wanita,sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan
pandangannya. Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum
wanita,maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata
terhadap kaum lelaki.Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam
kitab AZ ZAWAJIR . Tidak pula diperbolehkan lelaki
bermusafahah(bersalaman)dengan perempuan yang bukan muhrim.Larangan ini berlaku
juga pada perbuatan salingmemberikan.
Sebab
itu perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya.Mengingat
dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan.
Hal
ini didasarkan pada dalil bahwa,kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan
lawan jenisnya yang menyebabkan inzal(keluar mani),maka puasanya batal.Tetapi
kalau keluarnya mani disebabkan oleh pandangan,puasanya tidak batal.Demikian
menurut penjelasan kitab An Nihayah. Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab
Al Kabir dari mu’qal bin Yasar bahwa,salah seorang di antaramu yang di lukai
kepalanya oleh jarum,itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak
dihalalkan untuknya. Rasulullah Saw memperingatkan:"ITTAQUU
FITNATADDUN-YAA WAFITNATANNISAA FA-INNA AWWALA FITNATI BANII ISRA-IILA KAATAT
MINQIBALINNISAA." "Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah
kaum wanita.Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum
wanita".
Rasulullah
Saw bersabda:"WAMAA TARAKTU BA’DII FITNATAN ADHARRU ‘ALARRIJAALI
MINANNISAA".(al hadits) "Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang
lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan".
BAB 21
LARANGAN
BERDUAAN DI TEMPAT YANG SUNYI
Tersebut
dalam riwayat bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Takutlah kamu dari
menyepi(berduaan)dengan perempuan .Demi Dzat yang diriku berada dalam
kekuasaanNYA,tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang
perempuan(yakni berpacaran),kecuali syethan menyusup di antara mereka
berdua.Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan
lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan(bersenggolan)dengan
pundak perempuan yang tidak halal baginya". Rasulullah Saw
bersabda:"Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan(yakni
perangkapnya),dan kalaulah bukan karena syahwat,tentu kaum wanita tidak akan
menguasai(menundukkan)kaum lelaki".(al hadits)
Ada pepatah mengatakan "IDZAA QAAMA DZAKARUR RAJULI
DZAHABA TSULUUTSA ‘AQLIHI"Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah
sepertiga akalnya".
KEWAJIBAN PEREMPUAN JIKA KELUAR
Kalaulah perempuan bermaksud keluar
rumah,ia berkewajiban menutup seluruh tubuhnya tampa kecuali termasuk kedua tangannya dari
perhatian orang banyak.Tidak hanya itu bahkan hendaknya ia menyamarkan diri
dari perhatian orang yang mungkin mengenalnya. Jika seseorang kawan suaminya
berkunjung,sementara suaminya tidak ada di rumah,hendaknya dia tidak perlu
bertanya panjang lebar.Hal itu di maksud untuk memelihara diri dan
suaminya.Demikian yang diungkapkan Imam Ghazali dan beberapa imam lainnya.
Rasulullah Saw bersabda:"Sudah menjadi ketentuan bagi manusia bahwa bagian
bagian dari tubuhnya melakukan zina ,hal itupasti did lakukan.Kedua mata
zinanya memandang,Kedua telinga zinanya mendengar,lisan zinanya berbicara.Kedua
tangan zinanya memaksa ,kedua kaki zinanya berjalan,dan hati zinanya menyenangi
dan mengharap harap.Semmua itu di benarkan oleh kelamin atau di dustakannya".
(riwayat Muslim dari Abu Hurairah) Rasulullah Saw bersabda:"Perkara apakah
yang lebih baik bagi kaum wanita?.Fathimah menjawab :"Hendaknya ia tidak
memandang kaum lelaki dan lelaki tidak memandanginya.Kemudian Rasulullah Saw
merangkul Fathimah dna beliau bersabda:"Anak turun sebagian manusia dari
sebagian yang lain hendaknya saling menolong.Rasulullah Saw ,merasa terharu
atas pendapat puterinya itu".
PERILAKU KAUM WANITA DEWASA INI
Ketahuilah
bahwa sebagian besar wanita dewasa ini telah kena penyakit suka memperlilhatkan
dandanannya secara berlebihan kepada kaum lelaki. Mereka sedikit sekali
mempunyai rasa malu.Kalau berjalan mereka suka membuat buat,dengan melenggak
lenggokkan pinggulnya.Kenyataaan itu sering mereka perlihatkan di muka golongan
kaum lelaki,baik sewaktu di pasar atau bahkan ketika berjalan menuju
masjid.terutama di waktu siang atau malam hari di bawah cahaya lampu. Ada yang
mengatakan bahwa, apabila seorang perempuan perilakunya menyimpan tiga perkara
ini maka di namakan Qahbah(semacam biduan) yang sangat buruk.Pertama,kalau
perempuan itu keluar rumah diwaktu siang hari dengan mengenakan dandanan yang
berlebihan untuk di pamerkan kepada kaum lelaki secara umum.Kedua,perempuan
yang mempunyai kebiasaan meperhatikan kaum lelaki lain. Ketiga ,perempuan yang
gemar memperdengarkan suaranya di telinga orang lain,sekalipun perempuan itu
tergolong bisa menjaga kehormatannya.Karena dengan begitu dirinya mempersamakan
dengan perempuan yang tidak baik.
Tentang
mempersamakan (penyerupaan itu) Rasulullah Saw
memperingatkan:"MANTASABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHU"
"Barang
siapa yang membuat penyerupaan dengan suatu kaum maka dia termasuk golongan
mereka".
Orang
yang menyerupakan dirinya sebagai golongan orang shalih(maksudnya bergaul
dengan mereka),niscaya akan ikut di hormati,sebagaimana orang yang shalih itu
menerima penghormatan.Sebaliknya orang yang bergaul dengan orang orang yang
fasik,niscaya akan menjadi sasaran cercaan.Yang berarti tidak akan dihormati
oleh orang lain.
Perempuan
hendaknya membersihkan diri dan memperhias perangainya dengan sikap
pemalu.Jangan sampai seorang perempuan berperangai yang menyebabkan dirinya
memperoleh predikat "Quhbah". Maka alangkah baiknya bagi perempuan
yang mempunyairasa takut keada Allah dan rasul-NYA,serta bagi orang orang yang
mempunyai budi pekerti yang tinggi,supaya mencegah isterinya(atau anak
perempuannya)keluar rumah dengan dandanan yang mencolok.larangan keluar rumah
itu memang tidak mutlak tanpa ada pengecualian dalam suatu waktu.Setidaknya
Rasulullah Saw memberi kelonggaran kepada kaum wanita pada hari raya.Di hari
raya itu,kaum wanita yang dapat menjaga kehormatannya di beri izin keluar
rumah,setelah mendapat keridhoan suaminya.Tetapi berdiam diri tinggal di rumah
itu lebih menyelamatkan diri dari godaan.
Hendaknya
seorang perempuan jangan kemana-mana.Jangan keluar rumah kecuali ada keperluan
yang mendesak.Kalau keluar rumah hendaknya menundukkan pandangannya dari kaum
lelaki.Memang kami tidak mengatakan bahwa wajah lelaki menurut haknya adalah
aurat,sebagaimana wajah perempuan menurut haknya.Tetapi wajah anak lelaki itu
seperti wajah anak lelaki yang tampan.Orang di haramkan memperhatikan wajah
anak lelaki yang tampan,jika dikhawatirkan timbulnya fitnah.Hanya itu.Kalau
tidak mengkhawatirkan terjadinya fitnah tidak di haramkan.Sebab,sejak semula
tidak ada perintah kepada kaum lelaki untuk menutup wajah.Sebagaimana perintah
yang di tekankan kepada kaum wanita supaya menutup wajahnya.Sekiranya wajah
kaum lelaki itu termasuk auratnya dalam pandangan kaum perempuan niscaya mereka
di perintah untuk menutup wajahnya,atau bahkan dilarang keluar rumah kecuali
ada kebutuhan yang mendesak. Bagi kaum lelaki yang mempunyai tangggung jawab
dalam rumahtangganya,berkewajiban untuk menjaga orang orang perempuan yang
berada di bawah kekuasaanya.Terutama dizaman sekarang.Jangan sampai memberi
kelonggaran kepada mereka yang memungkinkan mereka melakukan
pelanggaran.Hendaknya mereka tidak diberi izin keluar rumah,kecuali dimalam
hari beserta muhrimnya,atau dengan perempuan lainnya yang dapat di percaya
.Pembantu saja belum cukup di percaya,jika tidak disertai perempuan yang lain
yang lebih dapat dipercaya.Sebab kelurusan amanat yang di berikan kepada
pembantu sangat jarang dilaksanakan. Dalam sejarah,dimasa jahilliyah ada
seeorang perempuan anak Taimilah bin tsa’labah bekerja sebagai penjual
samin.Suatu ketika Khawat bin Jubair Al Anshari datang untuk membeli minyak
samin.lalu mereka terlibat tawar menawar.Perempuan itu membuka tali penutup
wadah yang penuh berisi samin. Khawwat berkata:"Pegangi wadah ini,aku
hendak melihat lihat wajah yang lain".Lalu Khawaat membuka wadah yang
lain.Setelah dilihat,Ia berkata :"Pegagi Wadah ini". Ketika perempuan
itu sedang terlena dengan wadah wadah samin yang di peganginya.tanpa terduga
Khawat menubruk dirinya lalu berbuat yang tidak senonoh hingga terlampiaskan
keinginannya.Setelah melakukan perbuatan itu Khawwat lari dan masuk Islam .Ia
ikut perang badar. Suatu hari Rasulullah Saw berkata kepadanya :"Hai
khawwat,bagaimana ceritanya ketika membeli samin",Rasulullah Saw
tersenyum. Khawwat menjawab:"Wahai Rasulullah benar benar Allah telah
melimpahkan rezki pada saya ,Rizki yang baik.Sekarang aku berlindung kepada
Allah dari kekurangan setelah mengalami penambahan".
BAB
22
H
I K A Y A T
Ada sebuah keluarga yang sangat terpandang.Suatu hari
keluarga itu membeli seorang pembantu (budak) yang berkebangsaan
hindi(Hindia).Keluarga itu terus merawatnya dan akhirnya di ambil sebagai anak.
Setelah dewasa,ia jatuh cinta pada tuan puterinya,yang ketika itu telah menjadi
ibu angkatnya sendiri.Ia terus menerus menggoda ibu angkatnya,dan ibunyapun
melayani.Hingga suatu hari terjadilah hubungan layaknya hubungan suami istri.
Ketika pembantu itu sedang asyik di atas dada ibu angkatnya,Tiba tiba ayah
angkatnya datang.Ia marah.Ia segera mengambil pisau,lalu di potongnya kelamin
anak angkatnya itu.Namun pada akhirnya Ia menyesal.Ia membawanya ketabib untuk
di obati. Setelah sembuh si anak angkat itu tidak di usir.Ia tetap diberi
kesempatan tinggal di rumah orang tuanya yang telah menjadi orang tua angkatnya
, tetapi secara diam diam ia ( anak angkat ) itu mendendam, Ia menunggu
datangnya kesempatan untuk melakukan pembalasan. Keluarga yang sangat
terpandang itu sebenarnya mempunyai dua anak yang sangat tampan.Salah satunya masih
berusia anak-anak sedang yang lainnya mendekati remaja.Suatu hari kedua anak
itu hilang dibawa pembantunya yang telah di angkat menjadi anaknya.Tanpa
diketahui keduanya dibawa naik ke atas loteng.Disana keduanya diajak
bermain-main,diperlakukan secara baik hingga tak ada kesan di sandera.
Hingga
manakala orang tuanya telah kebingungan mencari,tanpa sengaja ia mendongak
keloteng.Disana anak-anak disandera anak hindi tadi.Ia berteriak "Celaka
benar Kau.Apakah engkau menghendaki kematian kedua anakku?" Bekas
pembantunya menjawab:"Ya benar,Kedua anakmu mesti akan mati kalau Kau
tidak menuruti perintahku"."Apa kemauanmu?",tanya orang yang
terpandang itu."Aku menghendaki supaya kamu memotong kelaminmu
sendiri". Demi mendengar permintaan itu,Ia terperanjat bukan
kepalang,katanya,"Takutlah kepada Allah,takutlah kamu.Bukankah dirimu
telah kupelihara.Hentikan perbuatan jahatmu itu".Ia terus mengulang -ulang
permintaanya.Namun anak hindi itu tidak ambil peduli. Ketika tuannya akan naik
keatas loteng,sianak Hindi itu menyeret kedua anaknya dibawa kepinggir loteng.
Lelaki yang malang itu berteriak,"Celaka benar kamu !Tunggu sebentar.tentu
aku akan menuruti tuntutanmu".Ia pergi sebentar lalu datang dengan membawa
pisau.tanpa di minta lagi kelaminnya di potongnya sendiri di depan mata si anak
Hindi.setelah puas menyaksikan dendamnya,si anak Hindi itupun mencampakkan
kedua anak bekas majikannya itu hingga tewas seketika.Apa
katanya."Tuntutan memotong kelamin sendiri itu adalah sebagai pembalasan
atas perbuatanmu tempo hari memotong kelaminku.Dan kematian kedua anakmu itu
sebagai tambahan atas kerugianku". Memperhatikan kisah tersebut,dapat
di ambil pelajaran bahwa,bilamana pembantu telah memasuki usia baligh hendaknya
dilarang masuk kamar majikannya. Sebab pada umumnya godaan mulai terjadi
setelah memasuki usia itu.Disamping menjaga keturunan itu termasuk perkara
terpenting.
KECEMBURUAN
Rasulullah
Saw bersabda:"INNII LAGHAAYUURUN WAMAA MINIMRI-IN LAA YAGHAARUILLAA
MANKUUSUL QALBI" Sesungguhnya aku ini pecemburu.setiap orang yang tidak
mempunyai rasa pecemburu,maka tidak lain kecuali orang itu berhati
terbalik"(Al hadits) Rasulullah Saw bersabda:"Sesungguhnya Allah Swt
itu pecemburu,dan orang mukmin itu hendaknya pecemburu.Kecemburuan Allah adalah
jika ada orang mukmin yang melakukan prbuatan yang diharamkan oleh
Allah.(Diriwayatkan oleh Ahmad,bukhari,muslim dan turmudzi dari abu hurairah)
Imam Ali Ra mengatakan ,"Apakah kalian tidak malu.Apa kalian tidak cemburu
membiarkan perempuan-perempuan(istri-istri)mu keluar ketengah tengah kaum
lelaki.Ia melihatnya dan mereka memperhatikan dirinya". Sebaliknya cemburu
yang berlebihan juga tidak baik.Imam Ali Ra mengatakan hal itu,"Janganlah
kamu berlebihan mencemburu.Sebab dengan kecemburuan yang berlebihan itu sama
artinya menuduh istrimu berbuat buruk".
Rasulullah
Saw bersabda:"Sesungguhnya di antara kecemburuan ada yang di cintai Allah
dan ada pula kecemburuan yang di benci Allah.Di antara sikap berbangga diri ada
yang di sukai Allah dan ada pula sikap berbangga diri yang di murkai Allah.Adapun
kecemburuan yang di sukai Allah adalah kecemburuan [Dalam hal keragu -
raguan.Kecemburuan yang di benci Allah adalah kecemburuan di luar hal itu.
Adapun sikap berbangga diri yang di sukai Allah adalah keberbanggaan seseorang
ketika maju kemedan pertempuran di saat terjadinya bencana.Sikap keberbanggaan
yang dibenci Allah adalah dalam hal kebatilan".
Di
Era globalisasi dewasa ini,kalau ada perempuan keluar rumah maka hampir di
pastikan menjadi sasaran godaan kaum lelaki.Mungkin dengan cara mengedipkan
matanya atau disentuh. Ada
pula yang sekedar di pegang dan ada pula yang disindir dengan kata kata yang
jorok yang tidak mengenakan telinganya. Yang terakhir itu tentu saja khusus
bagi orang baik-baik dan orang sholehah serta selalu menjaga kehormatannya.Ibnu
Hajar mengatakan,jika seorang perempuan (istri)bermaksud hendak keluar untuk
menjenguk orang tua,misalnya,sebenarnya tidak dilarang.Tetapi terlebih dulu
harus memperoleh izin dari suaminya.yang perlu diperhatikan
pula,hendaknyaketika keluar jangan memamerkan perhiasan dan
dandanannya.Sebaiknya bahkan dirinya dianjurkan agar berdandan sebagaimana
seorang pelayan yang kotor tubuhnya.Pakaian yang dikenakannya tidak perlu
bagus,melainkan pakaian yang sederhana.Pandangan hendaknya dijaga,di tundukkan
sepanjang jalan.Tidak perlu tengok kanan dan kiri.Kalau tidak begitu justru
akan membuka kesempatan untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah,Rasul-NYA dan
kemaksiatan kepada suaminya.
AB 23
K
I S A H
Dikisahkan
ada seorang perempuan yang gemar memamerkan dandanannya di depan kaum lelaki.Ia
mati.Hingga suatu malam di antara saudaranya ada yang bermimpi melihat dirinya
di hadirkan kehadapan Allah dengan mengenakan busana yang sangat tipis.Saat itu
angin bertiup menerpa busananya,tersingkaplah busananya.Allah berpaling tidak
sudi memperhatikannya.Allah berfirman:"Seret dia ke NERAKA ………………!!!
Sesungguhnya perempuan itu termasuk orang yang suka memamerkan dandanannya
sewaktu di dunia.
Ketika
suami rabi’ah Adawiyah mati,beberapa waktu kemudian Hasan Al Basri dan kawan
kawannya datang menghadap Rabi’ah.Mereka meminta izin di perkenankan masuk,
mereka di perkenankan masuk.Rabi’ah segera mengenakan cadarnya,dan mengambil
tempat duduk di balik tabir. Hasan AlBbasri mewakili kawan kawannya
mengutarakan maksud kedatangannya.Ia berkata:"Suamimu telah tiada,sekarang
Kau sendirian.Kalau kmu menghendaki silahkan memilih salah seorang dari
kami.Mereka ini orang orang yang ahli zuhud". Jawab Rabi’ah
Adawiyah:"ya, aku suka saja mendapat kemuliyaan ini.Namun aku hendak
menguji kalian,siapa yang paling ‘alim(pandai) diantara kalian itulah yang
menjadi suamiku". Hasan Al Basri dan kawan kawannya menyanggupi.Kemudian
Rabi’ah Adawiyah bertanya:"Jawablah empat pertanyaanku ini kalau bisa aku
siap di peristri oleh kamu". Hasan Al Basri berkata :"Silahkan
bertanya ,kalau Allah memberi pertolongan aku mampu menjawab tentu aku
jawab". "Bagaimana pendapatmu kalau aku mati kelak,kematianku dalam
muslim(husnul khatimah)atau dalam keadaan kafir(suul khatimah)".,kata
Rabi’ah bertanya.Jawab Hasan Al basri:"Yang kau tanyakan itu hal yang
ghaib, mana aku tahu..". "Bagaimana pendapatmu,kalau nanti aku sudah
di masukkan kedalam kubur dan mungkar-nakir bertanya kepadaku,apakah aku
sanggup menjawab atau tidak.." "Itu persoalan ghaib lagi".Jawab
Hasan Al Basri.
"Kalau
seluruh manusia di giring di MAUQIF (padang mahsyar) pada hari kiamat kelak,dan
buku buku catatan amal yang dilakukan oleh malaikat HAFAZHAH beterbangan dari
tempat penyimpanannya di bawah ‘arsy.Kemudian buku buku catatan itu di berikan
kepada pemiliknya.Sebagian ada yang melalui tangan kanan saat menerima dan
sebagian lagi ada yang lewat tangan kiri dalam menerimanya.Apakah aku termasuk
orang yang menerimanya dengan tangan kanan atau tangan kiri..?,tanya Rabi’ah.
"Lagi lagi yang kau tanyakan hal yang ghaib",jawab Hasan Al
Basri.Tanya Rabi’ah sekali lagi:"Manakala pada hari kiamat terdengar
pengumuman bahwa,sebagian manusia masuk surga dan sebagian yang lain masuk
neraka,apakah aku termasuk ahli syurga atau ahli neraka..?"."Pertanyaanmu
yang ini juga termasuk persoalan yang ghaib",jawab Hasan Al basri.
Rabi’ah
berkata :"Bagaimana orang yang mempunyai perhatian kuat terhadap empat
persoalan itu masih sempat mamikirkan nikah..?".
Coba
perhatikanlah kisah dialog tersebut.Betapa besar perasaan takut Rabi’ah
Adawiyah terhadap persoalan itu.Kendati ia seorang sholehah.namun masih diikuti
perasaan takut yang luar biasa jika akhir hayatnya tidak baik.
Diceritakan
bahwa,Rabi’ah Adawiyah itu mempunyai tingkah laku yang berubah ubah.Suatu
ketika perasaan cintanya kepada Allah begitu berat,hingga ia tidak sempat lagi
berbuat apa-apa.Diwaktu lain ia kelihatan tenang nampak seperti tidak ada
masalah,dan lain waktu ia kelihatan sangat takut dan cemas.
Suaminya
menceritakan,suatu hari aku duduk sambil menikmati makanan.Sementara ia duduk
di sampingku dalam keadaan termenung lantaran di hantui peristiwa kiamat. Aku
berkata :"Biarkan aku sendirian menikmati makanan ini". Ia menjawab
aku dan dirimu itu bukanlah termasuk orang yang dibuat susah dalam menyantap
makanan,lantaran mengingat akherat".Lebih lanjut Ia berkata:"Demi
Allah,sesungguhnya bukanlah aku mencintaimu seperti kecintaannya orang yang
bersuami istri pada umumnya.hanyalah kecintaanku padamu sebagaimana kecintaan
orang yang bersahabat". Kalau Rabi’ah Adawiyah memasak makanan,Ia
berkata:"Majikanku,makanlah masakan itu.Karena tidak patut bagi badanku
kecuali membaca tasbih saja".(yang di maksud majikan adalah suami dari
Rabi’ah Adawiyah sendiri). Hingga suatu hari Rabi’ah berkata pada suaminya:"Tinggalkan
diriku,silahkan kamu menikah lagi".Hal itu dikatakan ketika suaminya masih
hidup.Maka Aku (suaminya)pun menikah lagi dengan tiga orang perempuan.Saat itu
Rabi’ah masih setia melayani keperluan suaminya,termasuk memasakkan
makanan.Suatu hari Rabi’ah Adawiyah memasakkan daging untuk suaminya,Ia
berkata:"Tinggalkanlah diriku dengan membawa kekuatan yang baru menuju
istri-istrimu yang lain".
Dikisahkan
bahwa Rabi’ah Adawiyah juga mempunyai sahabat sahabat yang lain dari bangsa
jin,yang sanggup mendatangkan apa saja yang di kehendakinya.Wali perempuan ini
dalam kehidupannya dikenal pula mempunyai berbagai kekeramatan hingga
wafatnya.Di antara kekeramatannya adalah bahwa pada suatu malam ada pencuri
masuk menjarahi isi rumahnya.Ia sendiri masih terlelap tidur.Ketika pencuri itu
hendak keluar dengan menjinjing barang-barang yang telah di kemasi,mendadak
pintu rumahnya hilang semua.Pencuri itu lalu duduk disamping pintu yang di
pandang semula belum lenyap.Tiba tiba saat itu terdengar suara halus
menyapanya:"Letaakkan barang -barang yanga kau kemasi.Keluarlah dari pintu
ini". Ia pun segera meletakkan barang-barang yangtelah dikemasi.Mendadak
pintu itu kelihatan lagi.Begitu ia melihat pintu maka ia segera menyambar lagi
barang-barang hasil curian tadi.Tiba-tiba pintu itu hilang lagi seketika ia
letakkan lagi barang hasil jarahannya.Pintu kelihatan lagi.Ia mengambil kembali
barang haasil jarahannya.Pintu hilang lagi.Dan begitu seterusnya. Tiba-tiba
terdengar lagi suara lembut menyapa :"Kalau Rabi’ah adawiyah tertidur,Tetapi
Allah tidak tertidur dan tidak pula terserang rasa kantuk", maka ia pun
sadar.barang barang yang di kemasinya pun Ia tinggalkan,lalu ia pun keluar
melalui pintu tadi.
BAB
24
TANDA-TANDA ISTRI YANG SHALEHAH
Diantara
tanda-tanda istri yang shalehah adalah, bilamana ia melakukan kesalahan
terhadap suaminya,ia menyesal sekali dan segera meminta maaf dan memohon
keridhoannya.Kesalahan itu ia sesali dan ia tangisi sepanjang hari,karena takut
mendapat siksa dari Allah.
Tanda-tanda
yang lain adalah misalnya,ia melihat suaminya sedang diliputi perasaan duka dan
sedih,Maka ia menghibur,"Kalau yang kamu sedihkan berhubungan dengan
urusan akherat,sesungguhnya hal itu sangat menguntungkan bagimu,tetapi jika
yang kau sedihkan berhubungan dengan urusan dunia,sama sekali aku tidak
membebanimu dengan perkara yang berat.
KISAH
Dikisahkan
bahwa Rabi’ah binti Isma’il Asy Syamsiah,Seorang istri Ahmad bin Abu Al
huwari,suatu hari memasak makanan yang enak.Masakan itu di beri campuran aroma
yang harum.Suami Rabi’ah juga mempunyai istri yang lain.Setelah masak dan
menyantap makanan itu,Rabi’ah berkata pada suaminya:"pergilah kamu keistri
yang lain dengan tenaga yang baru".
Rabi’ah
yang satu ini memang mirip dengan rabi’ah Adawiyah yang berdomisili di
bashrah.Rabi’ah Asy Syamsiah ini setelah menunaikan shalat ‘isya ia berdandan
lengkap dengan busananya.Setelah itu baru mendekati tempat tidur suaminya.Ia
tawarkan pada suaminya,"Apakah malam ini kamu membutuhkan kehadiranku atau
tidak".Jika suaminya sedang berhasrat untuk menggaulinya,maka ia
melayaninya hingga puas.kalau malam itu suaminya sedang tidak berminat
menggaulinya,maka ia menukar pakaian yang ia kenakan tadi dan berganti dengan
pakaian lain yang di gunakan untuk beribadah.malam itu ia tenggelam di tempat
shalatnya hingga subuh. Rabi’ah binti Isma’il Asy Syamsiah bersuamikan Ahmad
bin Abu huwar itu memang dikehendaki Rabi’ah sendiri.Ia pula yang pertama-tama
melamar syeikh Ahmad supaya berkenan memperistri dirinya.
Ceritanya
demikian ,Rabi’ah binti Ismail itu semula mempunyai suami yang kaya.Setelah
kematiannyaIa memperoleh harta waris yang sangat besar.Ia kesulitan menafkahkan
harta itu,Mengingat ia seorang perempuan yang terbata gerakannya.maka ia
bermaksud melamar syeikh Ahmad,dengan tujuan agar dapat menasarufkan (menghibahkan)hartanya
demi kepentingan islam dan di berikan kepada orang orang yang membutuhkan.yang
deemikian itu karena Rabi’ah binti Ismail memandang syeikh Ahmad sebagai orang
yang dapat menjalankan amanat,sedang Rabi’ah sendiri seorang yang adil.
Ketika
mendapat lamaran dari Rabi’ah syeikh Ahmad berkat :"Demi
Allah,sesungguhnya aku tidak berminat lagi untuk menikah.Sebab aku ingin
berkonsentrasi untuk beribadah". Rabi’ah menjawab :"Syeikh
Ahmad,sesungguhnnya kosentrasiku dalam beribadah adalah lebih tinggi dari pada
kamu.Aku sendiri sudah memutuskan untuk tidak menikah lagi.tetapi tujuanku
menikah kali ini tidak lain adalah agar dapat menasarufkan harta kekayaan yang
kumiliki kepada saudara-saudara yang muslim,Dan untuk kepentingan islam
sendiri.Akupun mengerti bahwa engkau itu orang yang shalih, tapi justru dengan
begitu aku akan memperoleh keridhoan dari Allah SWT". Syeikh Ahmad berkata
:"Baiklah,tapi aku minta waktu,Aku hendak meminta izin dari
Guruku".Lalu syeikh Ahmad mengahadap gurunya,yakni Syeikh Abu Sulaiman AD
Darani.Sebab gurunya itu dulu pernah melarang dirinya untuk menikah
lagi.Katanya:"Setiap
orang yang menikah,sedikit atau banyak pasti akan terjadi perobahan atas
dirinya". Tetappi setelah Abu Sulaiman mendapat penjelasan dari muridnya
mengenai rencana Rabi’ah,ia berkata:"kalau begitu Nikahilah Ia.Karena
perempuan itu seorang wali". Kisah kisah yang serupa seperti kisah Rabi’ah
Adawiyah itu sesunggguhnya cukup banyak.lazimnya terjadi pada masa lalu,tetapi
untuk masa sekarang,hampir tidak pernah di jumpai,adanya seorang wanita yang
bertingkah baik seperti mereka.
KISAH
Di
kisahkan ada seorang pandai besi yang mempunyai keajaiban luar biasa. kalau ia
memanggang besi didalam bara api tangannya tidak kepanasan sekalipun saat
mengambilnya menggunakan tangannya secara telanjang.Ketika itu ada seorang yang
tergerak hatinya bermaksud menyaksikan keajaiban itu.Apakah benar ataukah
sekedar berita bohong.Hingga suatu hari orang tersebut datang kerumah si pandai
besi.Ia bertanya tentang berita itu.Setelah melihat sendiri Ia memandangi
dengan penuh kekaguman. Setelah pandai besi itu menyelesaikan
pekerjaannya,lelaki tadi memberi salam.pandai besi menjawab.Lalu kata lelaki
tadi:"Malam ini aku menjadi tamumu,kamu tidak keberatan bukan?’ Sipandai
besi menjawab:"Dengan suka hati aku menerima kehadiranmu".Lelaki tadi
diajak masuk kerumah.hingga setelah makan malam tiba ia disuguhi makan
malam.Selesai makan hingga menjelang tidur lelaki itu tidak menjumpai suatu
kelebihan di lakukan si pandai besi.Ibadah fardunya hanya seperti itu.Ia tidur
malah hingga subuh.Dalam hati ia berkata :"Barangkali malam ini ia sengaja
merahasiakan ibadahnya".Lelaki tadi meminta izin agar di perbolehkan
bermalam untuk yang kedua kalinya.Ia mencoba memperhatikan amaliyahnya.Ternyata
tidak ada kelebihannya dalam menjalankan kewajiban dan kesunahan beribadah.
Akhirnya lelaki itu berkata:"Sudah seringkali aku mendengar,betapa besar
Allah memuliakan dirimu.Kebetulan aku sendiri juga menyaksikan kekeramatanmu
itu.Tetapi setelah aku perhatikan secara lahiriyah ternyata tidak ada kelebihan
yang aku jumpai dalam ibadah fardu atau sunnahmu.Kalau begitu dari manakah
tingkatan itu kamu peroleh?". Sipandai besi itu menjawab
:"Saudaraku,sesungguhnya akukisah yang sangat menarik.ceritanya begini,Aku
bertetangga dengan seorang perempuan yang sangat cantik sekali.Aku cinta sekali
padanya.Setiap saat aku menggoda dan merayunya supaya mau memenuhi
keinginanku.Namun sejauh itu aku tidak dapat menundukkan dirinya.Rupanya Ia
perempuan ahli wara’ yang sangat bagus segalanya. Bulan demi bulan terus
bergulir,hingga tibalah masa paceklik,makanan sulit diperoleh.Kelaparan merata
dimana-mana.Suatu hari ketika aku sedang menikmati udara dirumah,tiba-tiba
pintu rumahku diketuk oleh seseorang.Aku keluar utuk melihat siapa yang datang.ternyata
perempuan yang cantik itu yang datang.Ia berdiri didepan
pintu,katanya:"Tuan aku ini sedang kelaparan,Apa ada makanan yang bisa
tuan berikan kepadaku?"Jawabku:"Apa kau tidak merasa bahwa aku sangat
mencintaimu?.Aku tidak akan memberi makanan kecuali kau bersedia menyerahkan
dirimu padaku". Sesungguhnya aku takut menghadapi bahaya dalam
kematian.Aku telah berjanji untuk tidak berma’syiat kepada Allah".Lalu Ia
kembali. Dua hari kemudian Ia datang lagi.Ia meminta makanan seperti yang
dikatakan tempo hari.Aku juga memberi jawaban seperti jawabanku yang
kemarin.Saat itu tubuhnya kelihatan sangat kusut dan rusak.Ia masuk dan duduk
didalam rumah.Aku menyodorkan makanan didepannya.Tiba-tiba airmata perempuan
cantik itu terus mengalir deras seraya berkata:"Apakah makanan ini Kau
berikan semata hanya karena Allah?" Aku menjawab:"Aku berikanmakanan
itu agar kau bersedia menyerahkan dirimu kepadaku".Ia bangkit dan
meninggalkan makanan itu tanpa menjamahnya sedikitpun.Ia terus melangkah keluar
rumah menuju rumahnya sendiri,yang berada tak jauh dari rumahku. Dua hari
kemudian ia datang lagi.Ia mengetuk pintu sambil berdiri didepan pintu,Kulihat
tubuhnya kian kurus kering.Suaranya terbata-bata.Punggunbgnya membungkuk karena
menahan lapar. Ia berkata :"Tuan aku telah merasa kesulitan,untuk mencari
makanan,dan aku tak sanggup lagi untuk berjalan jauh untuk mencari makanan
kecuali kepada tuan.Apakah tuan punya makanan yang bisa diberikan kepadaku
ikhlas karena Allah?" Ya tentu ada kalau kamu bersedia menyerahkan dirimu
kepadaku".Ia kemudian menundukkan wajah beberapa saat, ia masuk dan duduk
didalam.Saat itu aku benar benar tidak mempunyai makanan yang dapat kuberikan
untuknya.Maka aku segera menghidupkan api untuk memasak makanan untuknya.
Setelah masak dan makanan kuletakkan didepannya tiba-tiba aku tersadar
memperoleh petunjuk Allah.Dalam hati aku berkata:"Hai rusak amat diriku
ini,sesungguhnya perempuan ini termasuk orang yang di beri akal sedikit dan
begitu pula ketaatannya pada agamanya.Ia tidak mampu mencari mana dan sudah
berulang kali merasakan betapa pedihnya kelaparan.Tetapi kamu tidak mau menahan
kemaksiatan,padahal ia dapat mencegah kemaksiatan tanpa mau menyentuh makanan,
jika diberikan dengan syarat". Kemudian aku berdoa kepada
Allah:"Wahai Allah sesungguhnya aku sekarang bertaubat kepada-MU atas
segala perbuatanku.Aku berjanji tidak akan mendekati lagi kepada perempuan itu
untuk bermaksiat". Aku dekati dia yang masih terpaku didepan makanan.Aku
berkata:Sekarang makanlah, Kamu tidak perlu khawatir bahwa aku akan meminta
persyaratanitu.Kuberikan itu hanya karena Allah". Begitu mendengar
ucapanku itu,ia mengangkat wajahnya kelangit seraya berucap:"Wahai
Allah,jika ucapannya itu benar,hindarkanlah dirinya dari api dunia dan api
akhirat".Lalu perempuan cantik itu ku biarkan menyantap makanan.Aku
sendiri berkemas dari hadapannya untuk memadamkan api.Tanpa sengaja sebuah bara
api jatuh mengenai kakiku.Ternyata tidak melepuh. Aku kembali lagi menjumpainya
dengan penuh kegembiraan.Aku berkata:"Bergembiralah kamu,sesungguhnya
Allah telah mengabulkan doamu". Lalu
Ia buang sesuap makanan yang
masih ada di tangannya.Ia bersujud syukur seraya berucap:"Wahai Allah
sesungguhnya Engkau telah memperlihatkan kepadaku apa yang kuhendaki terhadap
lelaki ini.Maka cabutlah ruhku sekarang juga". Selesai berucap
begitu,perempuan cantik itu mati dalam keadaan masih bersujud.Demikianlah
ceritaku,saudara".Wallaahu a’lam
BAB 25
KISAH
Ada seseorang perempuan keluar rumah dengan
tujuan untuk memperoleh pelajaran islam dari Nabi Saw bersama para sahabat
lain.Di pertengahan ada seorang lelaki yang masih muda melihatnya,Ia
bertanya:"Hai perempuan yang mulia,hendak kemana kamu?".Ia
menjawab:"Aku hendak menghadap Rasulullah Saw untuk mendapatkan pengajaran
dari beliau".Balas pemuda :"Apakah dirimu cinta benar terhadap nabi
Saw?".
Ia menjawab:"Ya,Aku sangat mencintainya"."Kalau kamu
benar-benar cinta kepada Rasulullah aku minta supaya engkau membuka
cadarmu,agar aku bisa melihat wajahmu". Manakala anak muda itu
bersumpah-sumpah demi kecintaan perempuan itu kepada Rasulullah Saw,maka
perempuan itu tadi membuka cadarnya,Anak muda itu dapat melihat dengan jelas
wajahnya. Setelah kembali dari pelajaran agama,perempuan itu tadi memberi tahu
pada suaminya tentang peristiwa yang di alaminya bersama seorang pemuda, ketika
suaminya mendengar penuturan cerita istrinya maka hatinya bimbang:"Hal itu
perlu di uji kebenarannya.Agar aku puas dan jelas persoalannya". Lalu
suami perempuan itu membuat perapian yang sangat besar dimasukkan kedalam tungku.Tungku
itu biasanya di gunakan untuk memasak roti,yang menyerupai sebuah
kentongan.Suami perempuan itu menunggu beberapa saat agar api membesar. Ketika
jilatan api telah membesar maka suaminya berkata:"Demi Kebenaran
Rasulullah Saw,masuklah kamu kedalam tungku itu!". Begitu istrinya
mendengar suaminya bersumpahyang meminta dirinya agar masuk kedalam tungku yang
membara, tanpa ragu ia masuk kedalamnya.Ia tidak memperdulikan lagi nyawanya
demi kecintaannya kepada Rasulullah Saw. Manakala suami perempuan itu melihat
isterinya benar benar masuk kedalam tungku dan lenyap di selimuti jilatan
api,timbullah penyesalan di dalam hatinya.ia menyadari behwa apa yang di
katakan itu benar, maka suami perempuan itu tadi menghadap Rasulullah Saw.Ia
menceritakan kejadian yang berlangsung.Nabi Saw
bersabda:"kembalilah.Bongkarlah tungku itu".
Ia segera kembali dan membongkar tungku itu yang masih padas,
ternyata di balik tungku itu ia menemukan istriny a dalamkeadaan selamat tanpa
kurang suatu apapun.Hanya sekujur tubuhnya basah oleh keringatnya sendiri,
bagaikan orang yang sedang mandi air panas.
Wahai
Allah,Jadikanlah kebaikan kepada kami, keluarga kami, anak cucu kami dan
segenap kaum muslimin.Segala puji bagi-Mu ya Allah,Tuhan semesta Alam. Segala
puji bagi Allah,Dzat yang telah menyempurnakan berbagai kebaikkan dengan
nikmat-Nya,dan dengan anugerah-Nya kita berbahagia memperoleh syorga. Shalawat
dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Kita Nabi Muhammad Saw,dan
semoga terlimpahkan pula kapada keluarga,sahabat,dan istri-istrinya selama
masih ada langit dan bumi. Segala puji bagi Allah sendiri-Nya.Tidak ada daya
dan kekuatan selain dengan daya dan kekuatan Allah Yang Maha Tinggi lagi
Besar.Cukuplah Allah menjadi penolong kita dan memberi kenikmatan kepada
kita…….. Amiin
Alhamdulillah
buletin uqudulijain telah terselesaikan semoga bermanfa’at bagi kita semua.
Wassalam, Mudhofar Abdurrahman Ash
Shidhaharummy. ( Jazzakumullah khairan katsira - warsono)
Fadhilah
Sholat Dhuha
Didalam
Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: “Demi
waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS.
93:1-2). Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah swt sampai
bersumpah pada kedua waktu itu?. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa kedua waktu
itu adalah waktu yang utama paling dalam setiap harinya.
Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling getol mendekatkan diri kepadaNya. Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disa’at itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu’, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadanya.
Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar untuk
kembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
Lantas bagaimana tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah
dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35). Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata “beruntung” bagi hambanya yang suka
mendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan kita untuk berdo’a tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan) dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.
Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk
tidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.
Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.
Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling getol mendekatkan diri kepadaNya. Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disa’at itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu’, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadanya.
Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar untuk
kembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
Lantas bagaimana tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah
dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35). Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata “beruntung” bagi hambanya yang suka
mendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan kita untuk berdo’a tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan) dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.
Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra:
“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk
tidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.
Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.
Meraih Pahala Haji dan Umroh Melalui
Shalat Isyroq
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama'ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna. Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:«
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.â Beliau pun bersabda, âPahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama'ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna. Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:«
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.â Beliau pun bersabda, âPahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.
Shalat Dhuha sebagai tanda syukur
setiap salah seorang di antara kamu
memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah; setiap
ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap hamdalah (ucapan
alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan la ilaha illallah) adalah
sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah
sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua
raka’at dhuha.” (HR Muslim, hadits no. 720).
Manusia diciptakan memiliki 360 ruas.
Bersama 360 ruas ini terdapat berbagai kenikmatan yang juga tidak dapat
dihitung. Setiap ruang tulang ini memiliki tugas untuk bersedekah, sebagai rasa
syukur kepada Allah yang telah menciptakannya dan tugas ini mesti ditunaikan
manusia pada setiap harinya. Artinya, paling tidak, setiap hari manusia harus
bersedekah sebanyak 360 kali atas nama 360 ruas ini. Hal ini tentunya sangat
berat dan sulit. Namun, Allah Yang Maha Pengasih dan Pemurah, melalui
Rasulullah saw, menjelaskan bahwa tugas bersedekah sebanyak 360 kali itu cukup
tergantikan oleh dua raka’at shalat Dhuha. Subhanallah ar-Rahman ar-Rahim,
al-Jawwad al-Karim.
Shalat Dhuha ini adalah salah satu dari tiga wasiat Rasulullah kepada
Abu Hurairah ra.
Abu hurairah berkata, “Kekasihku (maksudnya, Rasulullah saw) berwasiat
kepadaku dengan tiga hal, dan aku tidak akan meninggalkannya sehingga aku mati;
berpuasa tiga hari setiap bulan, melakukan shalat Dhuha dan melakukan shalat
witir sebelum tidur.” (Hadits muttafaqun ‘alaih, lihat Bukhari [1107, 1845],
Muslim [1182])
Shalat Dhuha merupakan bagian dari “haji
dan umrah” yang sempurna. Bukan haji dan umrah dalam arti pergi ke Mekah, akan
tetapi, pahala haji dan umrah. Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang shalat
Subuh berjama’ah, lalu duduk dzikir kepada Allah swt sehingga matahari
terbit,kemudian shalat dua raka’at, maka untuknya pahala haji dan umrah,
sempurna, sempurna, sempurna.” (Hadits Hasan, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi,
lihat Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, hadits no. 586)
Izin kopas ya Akhi
BalasHapussemoga menjadi jariyah. izin copas
BalasHapusAlhamdulillah,sungguh bermanfaat.
BalasHapusAlhamdulillah,sungguh bermanfaat.
BalasHapusAlhamdulillah..
BalasHapusTerima kasih🙏